Oleh : Nia Umma Zhafran
(IRT)
Dilansir dari cnbcindonesia.com, pada Jumat (28/9/2024), Israel telah mengintensifkan serangannya di Lebanon. Negeri Zionis itu meluncurkan serbuan roket ke Ibu Kota Negeri Rafic Hariri, Beirut.
Dalam laporan Al Jazeera, selusin lebih ledakan dilaporkan terjadi di daerah Dahiyeh, yang telah menjadi sasaran serangan udara dalam beberapa hari terakhir. TV Al-Manar milik Hizbullah menjelaskan serangan tersebut menghancurkan sedikitnya tujuh bangunan di daerah pinggiran Haret Hreik, menjadikan tumpukan puing.
Jumlah korban tewas diperkirakan jauh lebih tinggi. Laporan awal menunjukkan sedikitnya dua orang tewas dan 76 orang terluka. Pejabat militer Israel telah menargetkan markas besar pusat Hizbullah yang dibangun di bawah bangunan tempat tinggal. Mereka mengklaim serangan tersebut sebagai serangan tepat sasaran.
Perlu dipahami bahwa entitas Yahudi yang menduduki wilayah Palestina saat ini yang kemudian dikenal dengan nama Israel adalah entitas yang dibuat oleh barat khususnya Inggris ketika menjadi negara adidaya kemudian dilanjutkan oleh Amerika.
Ketika Inggris menjadi adidaya dan Palestina di bawah pemerintahan Inggris, kaum Yahudi dalam jumlah besar meninggalkan tempat tinggalnya dari Eropa menuju Palestina. Mereka kemudian dipersenjatai oleh Inggris lalu mendirikan Negara di atas wilayah Palestina.
Sejak itu mereka berubah menjadi agresor dengan dukungan penuh dari Inggris, Amerika dan negara-negara Barat. Ketika itu Israel sengaja dijadikan sebagai duri didalam daging yang bisa digunakan untuk menyulut konflik di tengah-tengah kaum muslim, khususnya di wilayah Syam yakni Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah serta Timur Tengah.
Arogansi Zionis makin kuat karena diamnya negara-negara di dunia termasuk penguasa Negeri Muslim. Sehingga serangan makin masif dan merajalela. Oleh karena itu, umat Islam tidak bisa berharap solusi Hakiki atas masalah Palestina kepada Penguasa kaum muslim. Pasalnya penguasa yang telah melakukan perdamaian dengan entitas Yahudi tidak mewakili kaum muslim. Bahkan tidak sedikit diantara mereka justru merupakan antek dan kaki tangan negara-negara kafir penjajah.