Majelis Taklim Remaja Muslimah Leces menyelenggarakan Kajian bersama para pemuda dengan tema: *Yang Muda Yang Bahagia* yang bertempat di Banjarsawah pada hari Ahad, 27 Oktober 2024. Diawal acara kak Azizah Selaku host menyampaikan bahwa saat ini banyak sekali pemuda remaja yang stress, depresi, dan berujung bunuh diri, akibat hidup di zaman Sistem Kapitalisme sekuler yang apa-apa semua harus mengikuti trend.
Disini Kak Inas sebagai pemateri bertanya kepada semua peserta ” Apasih Fomo dan Yolo?”. Kak Inas menjelaskan bahwa FOMO adalah singkatan dari *Fear of Missing Out* yang artinya perasaan takut ketinggalan sesuatu yang baru, seperti informasi, trend, atau pengalaman.
Sedangkan YOLO adalah singkatan dari _You Only Live Once_ yang artinya _”Kamu hanya hidup sekali.”_ Singkatan ini familiar di kalangan Gen-Z yang merasa hidup ini harus mengejar kesenangan dengan cara apapun karena hidup hanya sekali.
Kak Inas juga menyampaikan bahwa ada 60% Pengguna pinjol mayoritas anak muda Akibat Fomo dan Yolo. Astaghfirullah….
Apa itu pinjol? Pinjol (pinjaman online) adalah layanan pinjaman dana secara online dengan “bunga” tertentu. Dan kenapa yaa Gen-Z hari ini terjebak Fomo dan Yolo?
Kak Inas menyampaikan bahwa anak muda zaman sekarang banyak yang menggunakan Pinjol dibuat beli apa yang sedang trend saat ini, seperti beli boneka Labubu, beli iPhone, dan makanan Korea yang sedang viral. Demi gaya dan harga diri mereka sampe berani pinjol? Dan karena mereka tidak sanggup untuk bayar hutangnya dan mereka sampai berani jual diri? Astaghfirullah ngeri gakk siihhh…. Inilah fakta hidup di sistem Kapitalisme-sekuler.
Kak inas menyampaikan di dalam kitab _Nidzhamul Islam_ disebutkan bahwa : “Manusia berperilaku sesuai dengan pemahamannya”. Pemahaman yang merebak di kehidupan Gen-Z hari ini adalah pemahaman kapitalisme-sekuler.
Sekulerisme (ide yang memisahkan agama dari kehidupan). Karenanya sekulerisme menjadikan manusia merasa kehidupan di dunia tidak terikat dengan aturan agama kecuali masalah (spiritual).