Oleh Ari Wiwin
Ibu Rumah Tangga
Beberapa waktu lalu, dalam sebuah kegiatan yang bertempat di Pendopo Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Yeni Herlina selaku Ketua IKWI (Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia) mengungkapkan program Rembug stunting. Acara ini diadakan dalam rangka Hari Kemerdekaan RI ke-79 dan pertama kali digelar di Jawa Barat, dengan mengundang 100 peserta yang terdiri dari ibu menyusui dan balita yang berpotensi kekurangan gizi. Yeni menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan satu langkah untuk membulatkan tekad dan memperkuat komitmen agar terbebas dari kasus kekurangan gizi. (Ayo Bandung.com Jumat 30-8-2024)
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan balita akibat dari kekurangan asupan gizi. Perubahan akan terlihat saat anak menginjak usia dua tahun yang mana tinggi badan rata-rata kurang dari seusianya. Diantara penyebabnya adalah akibat kurangnya pengetahuan tentang apa yang harus dikonsumsi ibu hamil dan menyusui, sehingga rentan terjangkit penyakit. Hal ini jika dibiarkan akan berdampak serius di masa yg akan datang karena akan menyebabkan penurunan SDM.
Oleh karenanya kasus tersebut memerlukan perhatian yang serius, yang akan membawa pengaruh besar bagi generasi yang akan datang. Untuk itu, IKWI Kabupaten Bandung merasa harus turut andil dengan berkontribusi nyata dalam penyelenggaraan percepatan penurunan gizi buruk. Sekilas kegiatan tersebut nampak positif dan bermanfaat, namun sejatinya hal ini akan menjadi kerja berat jika hanya ditopang oleh suatu lembaga.
Angka gizi buruk di Indonesia terbilang tinggi dikarenakan banyak faktor. Salah satu penyebab utama yang menjadi pemicu adalah kurangnya kesejahteraan masyarakat dan tidak terjaminnya pemenuhan kebutuhan pokok selain kurangnya tentang apa yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil maupun menyusui.
Kondisi masyarakat saat ini sangat jauh dari harapan. Alih-alih tercukupi asupan gizi, untuk makan sehari-haripun ternyata sangatlah sulit akibat harga kebutuhan pokok yang semakin tinggi. Padahal Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan tambang dan hasil alamnya. Namun, ibarat tikus mati di lumbung padi, rakyatnya sendiri banyak yang mengalami kekurangan pangan bahkan ada yang sampai meninggal akibat kelaparan.
Oleh karena itu, untuk menuntaskan masalah stunting haruslah dari akar permasalahannya. Sehingga faktor-faktor penyebabnya dihilangkan terlebih dahulu. Tidak cukup hanya dengan memberikan pengetahuan tentang gizi, jika yang harus dikonsumsi tidak tersedia. Masalah stunting adalah masalah sistemik yang harus diselesaikan secara sistemik pula.