Oleh : Murni, S.E
Belakangan ini viral di salah platform social media TikTok yang membuat ramai karena fenomena cek khodam. Hal tersebut disambut warganet dengan memberikan gift untuk mengetahui khodam apa yang mereka miliki. Akibat tergiur gift yang diberikan warganet (netizen), akun-akun peramal cek khodam pun menjamur dengan menggunakan fitur live TikTok untuk melakukan tanya jawab mengenai khodam. Dalam fenomena tersebut warganet yang menuliskan nama dalam kolom komentar di live video akan dibaca oleh akun peramal yang akan memberitahu apakah nama tersebut memili khodam atau tidak. Bagi mereka yang tidak memiliki khodam tapi memberikan gift, maka mereka akan diberikan khodam.
Untuk warganet yang dianggap memiliki khodam, maka akan disebutkan khodam yang dimiliki, khodam yang kerap kali disebutkan antara lain khodam macan putih, buaya, ular sepuh, naga tunduk, sang petapa, kuda terbang, kera putih, nyi blorong, dan lainnya. Biasanya khodam yang disebut juga akan diberitahukan tentang fungsi atau kegunaannya. Contohnya khodam kera putih maka khodam tersebut akan menjaga kehidupan seseorang.
Pondasi keimanan kaum muslim kian rapuh. Sekarang zamannya cek khodam lebih digandrungi ketimbang cek keimanan. Disadari atau pun tidak hal ini menjadi representasi wajah masyarakat hari ini. Lebih cepat respect terhadap hal yang unfaedah dan viral, tanpa memfilter atas dampak yang akan didapatkan dari perbuatannya. Meski awalnya hanya untuk menghibur karena menarik dan banyak yang menganggapnya sebagai hiburan semata, namun hal itu tetap tidak boleh dilakukan apalagi yang notabene sebagai seorang muslim yang Allah sudah memberikan batasan atas apa-apa yang boleh dilakukan dan apa saja yang harus dihindari atau dijauhi.
Bagi si peramal cek khodam hanya akan mendapatkan dosa jariyah karena banyaknya animo masyarakat yang menyaksikan siaran langsung cek khodam ini. Bayangkan saja, setiap kali melakukan siaran langsung, jumlah viewers yang menyaksikan tidak kurang dari ratusan bahkan sampe ribuan. Lantas apakah cek khodam bertentangan dengan Akidah Islam?