Opini

Toleransi Kebablasan, Negara Abai Jaga Aqidah Umat

111
×

Toleransi Kebablasan, Negara Abai Jaga Aqidah Umat

Sebarkan artikel ini

Oleh : Halida Almanuaz

( Aktivis Muslimah Deliserdang )

Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga keharmonisan antarumat beragama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
”Kita harus memelihara hubungan baik sebagai warga bangsa yang hidup dalam keberagaman,” ungkap Nasaruddin.

Ia juga menekankan pentingnya saling mendukung dan menghormati dalam merayakan hari besar keagamaan masing-masing.
”Perbedaan itu anugerah, sesuatu yang membuat kehidupan kita lebih indah,” tambahnya.

Natal, yang dirayakan umat Kristiani pada 25 Desember 2024, akan diikuti oleh momen pergantian tahun pada 31 Desember.

Toleransi, Kata ini sering disampaikan, khususnya kepada umat Islam. Apalagi menjelang perayaan Natal. Seolah bagaimana sikap kita terhadap perayaan Natal, misalnya, menjadi tolok ukur seberapa jauh umat Islam bersikap toleran.
Sebab yang terjadi di lapangan adalah adanya pengaburan identitas Islam pada masyarakat muslim saat momen peringatan Natal dengan dalih toleransi.

Ini tampak pada tempat umum yang menggunakan dekorasi Natal, seperti di mal, supermarket, perkantoran juga hotel. Bahkan ini biasanya diikuti dengan penggunaan atribut seperti topi dan kostum sinterklas oleh para pegawai yang bekerja di tempat tersebut, padahal mereka adalah seorang muslim.

Menjaga toleransi menjadi jurus andalan dalam menjajakan proyek moderasi beragama. Moderasi beragama masuk dalam RPJMN 2020—2024 dan di dalamnya terdapat program prioritas moderasi beragama. Narasi yang dibangun akan pentingnya moderasi beragama adalah karena Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk perlu melakukan penguatan pemahaman menghormati perbedaan, bersedia hidup bersama dalam sebuah komunitas yang beragam, serta mengedepankan nilai-nilai toleran dan inklusif.

Toleransi didalam Islam

Dalam Islam toleransi yang diterapkan bukanlah toleransi bebas tanpa batas. Bukan toleransi dengan mencampuradukkan antara yang hak dan batil. Toleransi dalam Islam termaktub dalam QS Al-Baqarah ayat 256,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *