Oleh: Andira Permata Sari
Mengaku mendapatkan ‘Bisikan’ remaja MAS (14) tega melakukan perbuatan keji yang merenggut nyawa keluarganya. Peristiwa berdarah itu terjadi pada Sabtu, 30 November 2024, sekitar pukul 01.00 WIB. Dua orang tewas adalah ayah APW (40) dan nenek RM (69), sementara ibu pelaku berinisial AP (40) mengalami luka tusuk.
Belum diketahui apa motif MAS membunuh ayah dan nenek serta melukai ibunya sendiri. Namun, dari pemeriksaan sementara, pelaku mengaku mendapatkan ‘bisikan meresahkan’.
Hasil dari introgasi polisi mengungkapkan bahwa awalnya MAS merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dialah, meresahkan dia. Polisi mengungkap urutan pembunuhan dan penganiayaan yang dilakukan oleh MAS. Dugaan awal, MAS membunuh ayahnya terlebih dahulu, lalu menusuk ibu dan neneknya.
“(Yang ditusuk lebih dulu) bapaknya, ibunya, baru neneknya,”
“Jadi ini masih kita dalami ya, tapi informasi awal ya, kami dapatkan keterangan dari pelaku ya, ayahnya sedang tidur bersama ibunya. Dia turun mengambil pisau. Dari dapur, dia naik lagi ke atas dan melakukan penusukan tersebut,” katanya. (detiknews)
Ibunya yang juga ditusuk dilarikan kerumah sakit, beliau mengalami trauma yang mendalam akibat serangan yang tidak terduga dari anak kandungnya sendiri, yang ia tidak menyangka anaknya tega melakukan penusukan kepada ayah, nenek dan dirinya.
Kejadian diatas hanya salah satu kejadian kriminal yang sangat mengerikan, masih banyak lagi tindak kriminal yang terjadi, bahkan hampir seriap hari kita melihatnya di berita-berita nasional. Menurut Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mencatat, ada 288.472 kejahatan terjadi di Indonesia sepanjang 2023. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 4,33% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 276.507 kasus. Naudzubillah
“Kapitalisme Merenggut Nyawa”
Sistem kapitalisme adalah sistem yang bersumber dari manusia yang lemah rentan dari kerusakan, sistem yang rusak ini membawa manusia kepada kerusakan yang fatal bahkan diwajarkan dalam tatanan sosial.
Sistem kapitalisme merusak sistem tatanan sosial masyarakat menjauhkan generasi dari fitrah mencintai fan menyayangi keluarga. Kehidupan sekuler yang menjauhkan aturan agama dari kehidupan adalah biang dari segala masalah generasi. Kurikulum pendidikan yang meminggirkan Islam sebagai pedoman hidup tidak akan pernah menghasilkan generasi bertakwa. Padahal, takwa selalu bersanding dengan iman dan keimanan yang kuat akan mencegah seseorang berbuat jahat dan maksiat. Keimanan yang seperti ini tidak bisa terwujud dalam model kurikulum sekuler.