OpiniOpini

Sistem Sekuler Riliskan Generasi Sadis

213
×

Sistem Sekuler Riliskan Generasi Sadis

Sebarkan artikel ini

Oleh Sri Rahayu Lesmanawaty (Aktivis Muslimah Peduli Generasi)

Seorang remaja berusia 14 tahun membunuh ayah dan nenek serta menikam ibunya dengan senjata tajam di rumah mereka di Jalan Lebak Bulus I, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari. Pelaku berinisial MAS tersebut langsung diamankan petugas keamanan perumahan saat berusaha melarikan diri, sementara sang ibu yang mengalami luka tusuk dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung menyampaikan, MAS pada awalnya mengambil pisau di dapur dan masuk ke kamar ayah dan ibunya. Kemudian, MAS langsung menusuk sang ayah yang sedang dalam kondisi tidur (beritasatu.com, 30-11-2024).

Mengerikan. Kasus di atas ternyata tidak hanya terjadi saat ini. Anak membunuh orang tua menjadi fenomena sadis yang menyasar generasi. Peristiwa ini seharusnya menjadi perhatian serius, butuh penyelesaian sistemis.

Generasi Sadis Representasi Produk Sekuler 

Sungguh miris. Ketika mencermati fenomena anak membunuh orang tua, di mana pada masa remajanya, mereka tega  menghilangkan nyawa seseorang apalagi yang dibunuh adalah orang tuanya,  jelas tindakan mereka adalah tindakan kejahatan yang tidak bisa diabaikan.

Kedurhakaan dinisbatkan pada mereka. Mereka yang seharusnya menunjukkan bakti, malah melakukan rajapati. Padahal jika kembali pada hakikatnya, Allah Ta’ala telah mengingatkan bagaimana peran anak pada orang tua.

Allah Taala berfirman,

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu (QS. Luqman [31]:14).

وَإِن جَٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِى ٱلدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَٱتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَىَّ ۚ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Luqman [31]: 15).

Juga dalam ayat,

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”(QS. Al Isra’ [17]:23).

وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’. (24).” (QS Al-Isra’ [17]: 24).

Dan ayat,

وَلَا تَقْتُلُوا۟ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۗ وَمَن قُتِلَ مَظْلُومًا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهِۦ سُلْطَٰنًا فَلَا يُسْرِف فِّى ٱلْقَتْلِ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ مَنصُورًا

“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang hak (benar).” (QS Al-Isra’ [17]: 33).

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab, yang semua saling berkelindan. Dan semua itu terkait dengan sistem hari ini yang merusak fitrah manusia, termasuk mengubah karakter masyarakat menjadi masyarakat  yang terbiasa dengan kekerasan.

Tidak terselenggaranya sistem pendidikan yang memiliki visi membina kepribadian dan menjaga kesehatan mental generasi, menjadikan semakin parahnya perilaku generasi. Sadisme menjadi tindakan brutal yang menyeramkan. Menyeret generasi pada tindak kriminal.

Perilaku membunuh orang tua sungguh jauh dari tuntunan syariat Islam dan sejatinya bersumber dari sistem busuk yang tidak manusiawi. Sekularisme meracuni generasi.

Fenomena anak durhaka telah merepresentasikan  betapa produk sekularisme telah terwujud.  Sekularisme-kapitalisme telah merusak dan merobohkan pandangan masyarakat saat ini tentang keluarga. Keluarga yang pada hakikatnya adalah tempat yang Allah tetapkan bagi anggota keluarga di dalamnya untuk saling berkasih sayang karena di tengah-tengah mereka ada hubungan rahim, dalam sistem rusak ini menjadi nihil.

Sekularisme memproduksi generasi minim  iman. Generasi yang tidak mampu mengontrol emosi, lemah kontrol diri dan rapuh. Alam kehidupan sekuler bahkan telah menyemai mereka sejak dini untuk menjadi generasi rusak yang berakibat pada rusaknya hubungan mereka dengan Allah. Lebih parahnya lagi, mereka juga menjadi generasi yang selanjutnya merusak pihak lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *