Oleh Dian Nitami
Rentetan serangan udara Israel mengguncang Beirut, Ibu Kota Lebanon, pada Sabtu dini hari dengan ledakan yang menerangi langit. Menurut salah seorang saksi mata, Reuters/Mohamed Azakir, dia mendengar lebih dari 20 serangan udara Israel menghantam Ibu Kota Lebanon sebelum fajar, serangan ini adalah yang paling kuat yang dilakukan Israel terhadap Beirut dalam hampir setahun perang dengan Hizbullah. Hal ini menandai eskalasi tajam konflik, dengan tembakan rudal dan roket terjadi setiap hari antara kedua pihak. (CNBCIndonesia/289/24).
Dalam laporan Al Jazeera, lebih dari selusin ledakan dilaporkan terjadi di daerah Dahiyeh, yang telah menjadi sasaran serangan udara dalam beberapa hari terakhir. TV Al-Manar milik Hizbullah mengatakan serangan tersebut menghancurkan sedikitnya tujuh bangunan di daerah pinggiran Haret Hreik, mengubahnya menjadi tumpukan puing.
Walau begitu, belum ada laporan resmi korban tewas dan luka. Laporan awal menunjukkan sedikitnya dua orang tewas dan 76 orang terluka, tetapi jumlah korban tewas diperkirakan jauh lebih tinggi. (CNBC Indonesia)
Masih dari CNBC Indonesia, dilansir, pejabat militer Israel mengatakan mereka telah menargetkan markas besar pusat Hizbullah yang dibangun di bawah bangunan tempat tinggal. Mereka mengklaim serangan tersebut sebagai serangan tepat sasaran.
Arogansi Zionis makin kuat karena diamnya para penguasa negera-negera di dunia termasuk penguasa negeri muslim, sehingga serangan makin massif dan merajalela. Sementara mengharapkan solusi atas penjajahan Palestina tak mungkin berharap pada negeri-negeri muslim karena adanya sekat nasionalisme sehingga persaudaran antar umat islam jadi rapuh dan sulit bersatu, sekat-sekat nasiolisme saat ini sudah menjadi penghambat bagi seluruh umat manusia untuk membantu Palestina dengan nyata.
Lihatlah, masyarakat Palestina telah menyatakan bahwa mereka sedang berjuang sendiri, dan hanya Allah Swt sebaik-baik pelindung karena tidak ada yang bisa diharapkan dari dunia ini untuk membantu mereka. Miris memang, di saat mereka teriak kesakitan, dunia sibuk untuk menjaga wilayahnya masing-masing, padahal Palestina adalah tanah kaum muslimin. Seharusnya semua kaum muslim bersatu untuk melawan zionis agar tidak ada lagi yang menjadi korban.