Oleh : Fitriyani
(Aktivis Muslimah)
Beberapa hari yang lalu tepatnya Sabtu (4/24) tiga anak di bawah umur menjadi tersangka pembunuhan santri di pondok pesantren raudhatul mujawwidin, kabupaten tebo, propinsi Jambi. pihak kepolisian menemukan fakta baru dalam persidangan dua tersangka yang merupakan senior atas kematian Airul Harahap (13) tahun.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira mengatakan, saat ini penyidik Polres Tebo sedang melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang anak yang berhadapan dengan hukum, akan segera meningkatkan statusnya dari saksi menjadi tersangka.
Meningkatnya kasus anak berkonflik hukum, seharusnya menjadi alarm bagi masyarakat dan negara. Masyarakat selalu mendambakan anak-anak bangsa ini memiliki budi pekerti dan akhlak yang mulia. Visi pendidikanpun sudah menarasikan generasi berakhlak. Namun, semakin hari, banyak anak-anak yang terlibat dengan masalah hukum karena menjadi pelaku kriminalitas atau kejahatan. Sungguh miris, seakan narasi akhlak yang selalu disebut-sebut pemerintah hanya sekedar narasi kosong.
Maraknya kriminalitas oleh anak-anak merupakan gambaran buruknya output dalam sistem pendidikan Kapitalisme
Orang tua dianggap hanya sebagai pihak pemberi materi, sementara itu orang tua juga hanya hanya mengejar materi sebagaimana yang ditanamkan oleh kapitalisme
Sanksi tidak menjerakan apalagi jika pelaku anak-anak (usia kurang dari 18 tahun) ada peradilan anak.
Harus digaris bawahi pada dasarnya orang tua merupakan lingkungan pertama bagi anak untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan yang di terima anak dalam lingkungan keluarga sangat penting bagi masa depan anak itu sendiri, karena akan menentukan sifat dan karakter anak pada masa yang akan datang. keterlibatan orang tua pada pendidikan sangat penting, hal ini terbukti dari banyaknya dampak positif bagi anak. Dalam keluargalah anak dipersiapkan untuk membangun pengetahuan tentang perkembangan sebelum memasuki tingkatan-tingkatan perkembangannya dunia lainnya seperti dunia orang dewasa, bahasa, adat istiadat dan kebudayaan. Disamping keluarga, masyarakatpun menjadi tempat pendidikan yang pertama bagi anak.