Oleh Ummu Syifa
Aktivis Muslimah
Sungguh pilu, kekerasan kepada anak kembali terjadi. Baru-baru ini, seorang anak di Pontianak ditemukan tewas di dalam karung hari Kamis, 22 Agustus 2024 diduga mendapat kekerasan dan dibunuh oleh ibu tirinya. Sebelum kejadian itu, anak tersebut dikabarkan hilang selama sepekan. Motif pembunuhan itu adalah karena ibu tiri merasa cemburu terhadap ayah korban karena tidak perhatian kepadanya saat hamil. (Sindonews.com, 24/8/2024).
Kejadian di atas, adalah satu di antara sekian kekerasan terhadap anak yang terungkap. Di negara yang berasaskan kapitalisme sekuler, kasus seperti ini sangat marak terjadi terutama disebabkan karena rusaknya bangunan keluarga. Keluarga yang dibangun bukan atas dasar keimanan dan ketakwaan akan ringkih dan lemah di dalam menghadapi persoalan kehidupan yang terjadi, baik masalah ekonomi, psikologis, sosial, dan lain-lain.
Kesulitan materi, kurangnya kasih sayang atau perhatian, dan tidak ada kerjasama yang baik dalam keluarga bisa menjadi pemicu seseorang untuk emosi dan stres. Ketika itu terjadi disertai kelemahan iman dalam jiwa mengakibatkan seseorang mudah terpancing untuk melakukan tindakan kekerasan kepada seseorang yang dianggap lemah, dan anak-anak sering menjadi pelampiasan emosi dan perasaan orang tuanya.
Kejahatan terhadap anak adalah salah satu bentuk kegagalan di dalam mewujudkan keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Anak yang seharusnya dipandang sebagai anugerah dan amanah dari Allah Swt. yang harus dijaga, dirawat dan dididik untuk taat kepada Allah Swt. dan menjadi pahala bagi orang tuanya. Kini dalam kapitalisme dipandang sebagai beban materi yang membuat sulit dan menjauhkan dari kebahagiaan. Maka tidak heran, banyak rumah tangga yang tidak menginginkan memiliki anak (free child), bahkan kalaupun punya anak diusahakan seminimal mungkin jumlahnya.
Itulah akibatnya jika segala sesuatu diukur dari materi. Jika pola pikir seperti ini dibiarkan bangunan keluarga muslim akan hancur dan rusak. Sudah saatnya kita campakkan kapitalisme sekularisme ini yang telah terbukti menghancurkan keluarga muslim.