Oleh Nazwa Rhena
(Aktivis Muslimah)
Akibat rendahnya pendidikan dan ekonomi, ternyata memengaruhi seorang ibu yang rela menjual anaknya. Selain dengan diajukan harga yang murah untuk menjual anaknya, bisa menghilangkan naluri seorang ibu kepada seorang anak. Kondisi ini membuat peran orang tua yang seharusnya melindungi anaknya, malah berbanding terbalik dan membuat seorang anak sangat dirugikan.
Faktanya, bahwa kesenjangan ekonomi ini membuat rakyat menjadi sulit memenuhi kebutuhan hidupnya. Semua kebutuhan yang diperlukan rakyat harus dibeli dengan harga yang sangat tinggi. Ini terjadi karena Sumber Daya Alam (SDA) dibebaskan dikelola oleh individu atau para pemilik modal khususnya, sehingga SDA menjadi jalan untuk meraih keuntungan yang sangat besar.
Seharusnya SDA dikelola oleh Negara, yang di mana nanti hasil nya diberikan kepada rakyat khususnya menengah kebawah dengan harga yang terjangkau, sehingga tidak mempersulit rakyat, bahkan seharusnya itu gratis atau tidak di perjualkan. Karena itu, seharusnya yang memenuhi kebutuhan rakyat adalah tanggung jawab Negara itu sendiri.
Solusi dari masalah ini adalah dengan menegakan sistem Islam. Seperti pada zaman dulu, saat kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz, saat itu hampir tidak ada rakyat yang miskin karena kebijakan yang ia terapkan mampu mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya. Khalifah Umar bin Abdul Aziz juga dikenal sebagai Umar kedua karena banyak kesamaan dalam kebijakan dan karakternya dengan Khalifah Umar bin Khattab yang terkenal. Dan masih banyak lagi yang memakai sistem Islam ini untuk kesejahteraan bagi rakyat, kebijakan inilah yang mampu menciptakan kondisi kehidupan yang lebih baik bagi banyak orang.