Opini

Refleksi Sumpah Pemuda: Peran Gen Z dalam Menegakkan Islam kafah

325
0-4896x4896-0-0#

Oleh: Lilik Solekah, SHI. ( Ibu Peduli Generasi)

Miris, ada banyak persoalan yang dihadapi Gen Z seperti UKT mahal, dari radar jogja juga mengabarkan bahwa ada 99 juta gen Z di Indonesia pengangguran, belum lagi dengan kasus banyaknya gangguan mental khususnya remaja hingga bunuh diri seperti kasus di Bekasi hanya karena perkara-perkara sepele dan masih banyak persoalan yang lain.

Hal tersebut tidak lain sebagai dampak dari sistem demokrasi kapitalisme yang banyak melahirkan aturan yang rusak. Di sisi lain hari ini Gen Z terjebak dalam gaya hidup rusak, mulai dari FOMO, konsumerisme, hedonisme. Tidak mau tertinggal gaya, makanan, bahkan rela melakukan apapun demi itu semua. Bahkan tidak memperdulikan lagi halal, haram, perbuatan tersebut sia-sia atau tidak, di ridhoi atau tidak yang terpenting terpenuhi dan tidak ketinggalan trend. Walaupun tidak tau awal mula dari trend itu dari mana dan tujuannya untuk apa.

Jika kita menilik dari sumpah pemuda, bagaimana pemuda saat itu mampu membuat kelompok perubahan yang harus pantang menyerah, berani memulai dari dirinya untuk bangsa maka Gen Z ini sesungguhnya memiliki modal besar sebagai agen perubahan, termasuk membangun sistem kehidupan yang shahih. Apalagi pemuda-pemuda yang beraqidah islam yang kokoh akan menyandarkan setiap perbuatan dengan perintah dan larangan Allah, sebab pemuda tersebut sadar betul bahwa semua tingkah yang diperbuat mulai baligh hingga maut menjemput ada perhitungan dan balasanya. Pemuda yang luar biasa ini menggantungkan tujuan hidupnya dengan tujuan tertinggi yaitu surga Nya Allah SWT. Ingat firman Allah dalam qur’an surat Al Zalzalah ayat 7-8 yang artinya: maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, dia akan melihat (balasannya). Dan siapa yang melakukan kejahatan sebesar zarah dia akan melihat (balasannya).

M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah Jilid 15 mengutarakan, kata ‘zarrah’ yang digunakan pada ayat ini sebenarnya untuk menggambarkan sesuatu terkecil dan paling kecil, seperti atom atau debu. Sehingga pemuda yang mengimani Alquran dan mengamalkanya tidak akan berbuat buruk sekecil apapun.

Exit mobile version