Oleh: Risma Choerunnisa
Rajab yang merupakan bulan ke tujuh dalam penanggalan Hijriyah, ternyata bukan sekadar bulan. Bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan istimewa yang disebutkan Nabi, selain bulan Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. Dalam sebuah keterangan dikatakan bahwa di bulan ini tidak boleh menzalimi diri sendiri, apalagi menzalimi orang lain karena kejahatan pada bulan-bulan haram ini akan dilipatgandakan sebagaimana juga kebaikan.
Maka, Rajab adalah momen yang tepat untuk kita sebagai kaum muslim memperbanyak amal shalih, untuk meraih kembali kemuliaan sebagai umat terbaik. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surat Ali Imran ayat 110 yang artinya:
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”
Salah satu amal shalih yang utama adalah berdakwah membangun kesadaran umat untuk mewujudkan kemuliaan umat Islam. Sayangnya, kemuliaan umat Islam belum terlihat sampai saat ini. Predikat umat terbaik pun tidak lagi tersemat pada umat Islam lantaran mereka hidup terpecah belah dalam banyak negara. Seolah tidak punya kekuatan yang bisa melindungi dan membebaskan saudara sesama muslim dari penindasan, diskriminasi, bahkan aksi genosida alias pembersihan etnis seperti yang tengah menimpa saudara-saudara kita di Jalur Gaza Palestina.