OpiniOpini

Potret Generasi Kian Miris, Islam Solusi Praktis

130

 

Oleh: Astina

 

Generasi muda merupakan generasi emas, karena merekalah yang akan melanjutkan kehidupan bangsa ini. Generasi muda harus dibentuk dengan baik agar dapat meneruskan kehidupan yang lebih baik bagi negara. Generasi muda perlu memiliki kecerdasan intelektual dan spritual disertai adab yang baik. Oleh karena itu perlu adanya pendidikan yang mampu menyeimbangkan antara agama dengan dunia, sehingga dalam menjalani kehidupan seseorang akan mampu untuk menjalaninya sesuai dengan tuntunan islam. Tetapi pada masa ini generasi muda menjadi sadis, tidak mampu menjadi generasi emas, memiliki mental yang lemah, dan tidak memahami islam dengan baik bahkan malas untuk mempelajarinya.

 

Salah satu bukti nyata rusaknya generasi saat ini yaitu kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang remaja berusia 14 tahun yang membunuh ayah dan nenek serta menikam ibunya dengan senjata tajam di rumah mereka di Jalan Lebak Bulus I, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari. Pelaku berinisial MAS tersebut langsung diamankan petugas keamanan perumahan saat berusaha melarikan diri, sementara sang ibu yang mengalami luka tusuk dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

 

Inilah buah dari sistem kapitalisme yang membentuk generasi yang sadis, anak-anak saat ini sering melakukan kekerasan terhadap teman-temannya bahkan sudah sampai kekerasan pada keluarga. Padahal di era 1990-an anak-anak takut kepada orang tuanya, membentak saja tidak berani apalagi sampai melakukan kekerasan. Tapi anak-anak saat ini tidak memiliki sopan santun terhadap orang yang lebih tua, tidak memiliki rasa empati sesama teman, hal ini juga menjadi penyebab adanya bulliying. Kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak sekarang dapat dipengaruhi oleh tontonan, didikan orang tua, media sosial dan semua itu dapat mempengaruhi kesehatan mental anak.

Exit mobile version