Penulis Habibah Qolbhi
Peringatan Hari anak merupakan unjuk rasa dan kebahagiaan orang tua terhadap atas kelahiran sang buah hati kedunia. Bagaikan hadiah terbaik sepanjang masa dalam kehidupanya, namun peringatan hari anak ini di manfaatkan oleh negara untuk menunjukkan topengnya dengan tidak secara langsung menjelaskan penghianatannya kepada anak anak yang mengalami penderitaan yang lebih besar. Ada anak anak yang tidak lagi bahagia karena ia dari kecil kehilangan sosok orang tua dalam kehidupannya seperti anak anak palestina.
*Sejarah Peringatan HAN*
Salah satu organisasi yang memulai peringatan Hari Anak Sedunia adalah UNICEF, atau Dana Bantuan Bencana Anak Internasional PBB. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan anak dan mendorong tindakan di seluruh dunia untuk membantu anak-anak memiliki masa depan yang lebih baik.
Hari Anak Universal pertama kali ditetapkan pada tahun 1954 dan dirayakan setiap tahun pada tanggal 20 November untuk mengingatkan masyarakat internasional tentang kesejahteraan anak-anak. Tanggal 20 November memiliki dua peristiwa penting. Pertama, Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Hak-hak Anak pada tahun 1959, dan kedua, pada tanggal yang sama pada tahun 1989, Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak-hak Anak. ( 20/11/ detik.co.id)
Dalam kenyataannya, peringatan hari anak sedunia menunjukkan dua keyakinan Barat tentang hak anak. Hari Anak Sedunia, yang diselenggarakan pada tanggal 20 November oleh lembaga internasional di bawah PBB, hanyalah cara untuk menutupi ketidakpedulian mereka terhadap nasib dan masa depan 2 milyar anak di seluruh dunia yang berusia antara 0 dan 15 tahun.
Anak-anak Palestina saat ini menunjukkan bukti pengkhianatan. Mereka tidak memiliki jaminan untuk hak hidup mereka, selain hak atas makanan, pendidikan, kesehatan, sanitasi, dan perlindungan dari kekerasan. Fakta bahwa banyak anak-anak Palestina menjadi korban penjajahan Zionis Yahudi, bahkan banyak yang menjadi korban ketika mereka masih bayi, menunjukkan bahwa keselamatan anak-anak tidak penting dibandingkan dengan agenda dan tujuan negara yang nasionalis saat ini. Kepentingan ekonomi negara dan jabatan tidak sepenting nasib anak. Lebih dari 11.825 siswa tewas sejak serangan Zionis Yahudi di Palestina pada 7 Oktober 2023, menurut laporan Kementerian Pendidikan Palestina. Di Gaza, 11.057 siswa sekolah tewas dan 16.897 terluka. 681 siswa tewas dan 1.468 lainnya terluka. Di Tepi Barat, juga ada 79 siswa dan 35 siswa yang terbunuh. Tidak hanya pelajar, tetapi juga guru dan karyawan lembaga pendidikan tewas dalam serangan ini. 441 guru di Gaza dan dua staf di Tepi Barat tewas, sementara banyak lainnya terluka atau ditahan. Infrastruktur pendidikan juga mengalami kerusakan yang parah. Ini termasuk 406 sekolah di Gaza—77 di antaranya hancur sepenuhnya—dan 84 sekolah di Tepi Barat.
Pada tanggal (3/11/2024) hari sabtu sore zionis laknatullah meluncurkan serangan pesawatnya tanpa awak menghancurkan tempat klinik syeikh ridwan di kawasan gaza utara, serngan ini pun banyak melukai para korban terutama trhadap anak anak dan wanita. Sesesorang atasan palestina menuding Israel laknatullah , walaupun kejadian serangan terhadap palestina ini ada jaminan jeda kemanusiaan dari PBB dan organisasi perlindungan anak sedunia WHO dan UNICEF dua organisasi ini mengungkapkan keprihatinan karena klinik tersebut merupaakan pusat vaksinasi polio, kampanyae vaksinasi polio daiderah gaza ini terhaambat karena serangan zionis serta akses pun terkendala padahal klinik itu untuk pemberantasan penyakit anak anak dan warga pelstina.