Opini

Pengangguran Era Gen-Z , Negara Gagal Ciptakan Lapangan Kerja

206
×

Pengangguran Era Gen-Z , Negara Gagal Ciptakan Lapangan Kerja

Sebarkan artikel ini

Oleh: Khantynetta.

Pengangguran menjadi salah satu masalah yang tidak pernah terselesaikan di negera ini.Banyaknya kelompok muda atau Gen Z menganggur dengan keterbatasan lapangan kerja. Negara telah gagal menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga negaranya.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, bicara mengenai data Badan Pusat statistic (BPS) yang mencatat ada 9,9 juta penduduk Indonesia yang tergolong usia muda atau gen Z belum memiliki pekerjaan. Angka tersebut didominasi oleh penduduk yang berusia 18 hingga 24 tahun. Ida mengatakan angka pengangguran ini terbanyak statusnya sedang mencari pekerjaan usai lepas dari masa pendidikan. Namun, mereka tak kunjung mendapatkan pekerjaan. (m.kumparan.com, 31/05/24).

Menurut Analisa Ida, faktor utamanya banyaknya angka pengangguran pada pada penduduk muda berusia 15-24 tahun ini adalah karena kurang sinkronnya pendidikan dan permintaan tenaga kerja. “ini tentu menjadi tantangan bagi kita semua karena ternyata kalau kita dalam data kita lulusan SMA/SMK, terutama SMK itu menyumbang pengangguran kita. Kenapa terjadi begini? Karena di antaranya adalah tidak terjadi link and match,“ ujar politikus PKB ini. Faktor lain yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di gen Z adalah turunnya lapangan pekerjaan di sektor formal. (money.kompas.com, 31/05/24).

Hal ini bukan menjadi beban satu generasi. Karena masalahnya ada pada ketidakmampuan sistem menyediakan lapangan pekerjaan. Data dari Sakernas BPS menyebutkan bahwa setiap tahun, sejak tahun 2019 penciptaan dan penyerapan lapangan pekerjaan dari sektor informal terus menurun. Sementara pemerintah kurang mempelajari pangsa pasar pekerja informal jauh lebih banyak karena era digitalisasi dianggap lebih menjanjikan. Akhirnya generasi Z mencoba peruntungan lain.

Penyediaan lapangan pekerjaan sudah semestinya merupakan tugas pemerintah yang mana dipercaya untuk mengelola sebesar-besarnya sumber daya alam yang berlimpah. Tentu seharusnya akan menghasilkan jumlah lapangan pekerjaan yang lebih besar. Namun kondisi yang berbalik dengan memberikan peluang kepada swasta asing untuk kesempatan berinvestasi dan menguasai sumber daya alam. Alhasil generasi muda hanya menjadi penonton di negeri sendiri.

Kemudian, faktor kemalasan individu, cacat atau uzur, serta rendahnya pendidikan menyumbang penyebab pengangguran. Sekitar 74% tenaga kerja Indonesia adalah mereka yang berpendidikan rendah, yakni SD dan SMP. Pada akhirnya, publik mengetahui jutaan Gen Z menganggur adalah buah dari sistem kapitalisme.

Terlebih lagi, saat ini terjadi polemik di tengah masyarakat terkait uang kuliah tunggal (UKT) yang makin melangit hingga anak bangsa sulit mengenyam pendidikan tinggi. Harapan dan mimpi anak bangsa harus tersandung UKT. Kampus yang semestinya menjadi tempat terbuka bagi setiap warga negara mendapatkan pendidikan, kini hanya bisa diperoleh yang berduit banyak saja.

Lantas, bagaimanakah dalam pandangan Islam? Bagaimana Islam menyoal solusi komprehensif terhadap maraknya pengangguran di kalangan gen Z?

Islam tidak akan membiarkan maraknya pengangguran di kalangan gen Z. Islam memberikan solusi komprehensif terhadap persoalan ini. Islam akan mengembalikan peran negara sebagai periayah umat secara sempurna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *