Opini

Pemuda Mabuk Kecubung, buah Liberalisasi Perilaku

226
×

Pemuda Mabuk Kecubung, buah Liberalisasi Perilaku

Sebarkan artikel ini

Oleh: Iria Trisna

(Aktivis Muslimah Deli Serdang)

Banjarmasin,- Rumah Sakit jiwa (RSJ) Sambang lihum, Kecamatan Gambut, kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan(Kalsel) belakangan ramai kedatangan pasien dengan kondisi mabuk yang disertai halusinasi.
Direktur RSJ Sambang lihum, Yuddy Riswandy mengungkapkan jika pihaknya saat ini menangani 28 pasien yang diketahui sebelumnya mengonsumsi Kecubung.

Ada 28 orang yang terbagi dari 25 laki-laki dan 3 perempuan dengan rentang usia dari 20 tahun hingga 53 tahun, ujar Yuddy Riswandy dalam keterangannya yang diterima, Rabu (10/7/2024).
Dari 28 pasien yang dirawat tersebut, 2 diantaranya meninggal dunia, yaitu pasien laki-laki meninggal dunia pada Jumat pekan lalu, sementara pasien wanita meninggal dunia pada, Selasa (9/7/2024).

Berdasarkan informasi dari buku Tanaman obat, warisan tradisi Nusantara untuk kesejahteraan Rakyat oleh kementerian pertanian RI ” oleh Kementerian pertanian RI, kecubung memiliki nama latin Datura Fastuosa dengan famili Solanaceae. Kecubung dikenal sebagai salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai pengobatan alami. Namun, perlu diwaspadai dibalik khasiat dan manfaatnya, kecubung juga mempunyai kandungan senyawa aktif yang memberikan efek racun bagi yang mengonsumsinya. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian dalam memanfaatkan tanaman ini.
Tanaman kecubung merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki efek lebih berbahaya bagi tubuh manusia.

Tanaman tersebut sering disalahgu nakan orang menjadi zat adiktif, seperti Narkoba. Dan bunga kecubung kerap digunakan sebagai penghilang kesadaran atau sebagai zat pembius, sebab racun kecubung berkhasiat anestasi. Hal itu karena tanaman ini mengandung metil kristalin yang mempunyai efek relaksasi. Sifat kecubung yang bisa memabukkan membuat tanaman itu termasuk dalam daftar 15 tanaman yang diusulkan kementerian kesehatan untuk masuk dalam golongan narkotika, dan efek mabuk kecubung jauh lebih dahsyat ketimbang ganja. Itulah mengapa sering terdengar cerita orang berhalusinasi atau tidak sadarkan diri sampai berhari-hari karena mengonsumsi Kecubung.
Mabuk Kecubung menunjukkan rusaknya generasi dalam menjalani kehidupan termasuk dalam menyelesaikan masalah, juga lemahnya ketahanan Mental yang terjadi pada generasi muda dan Islam. Adapun secara mendasar penyebab masalah kesehatan mental sangat kompleks, tidak hanya faktor internal melainkan juga faktor eksternal.

Saat ini, kita hidup didalam cengkraman ideologi Sekuler Liberalisasi Kapitalisme yang berorientasi materi dan menciptakan gap antara si kaya dan si miskin. Budaya hedonisme dengan flexing dan konsumerismenya juga menciptakan kebahagiaan semu dan juga palsu. Kondisi ini memberikan banyak tekanan terhadap mental yang kosong secara spiritual akibat prinsip Sekuler yang menjauhkan agama dari kehidupan. Selain itu, pendidikan yang berorientasi capaian nilai/ skill yang an sich, tetapi mengabaikan pembentukan kepribadian Islam, tidak dapat memberikan bekal cukup Pemuda untuk menghadapi berbagai problematika kehidupan. Hilangnya peran orang tua karena sibuk dalam laju kapitalisasi akhirnya menciptakan generasi pemuda stroberi bermental lemah.

Hal tersebut menggambarkan kegagalan sistem pendidikan sekuler liberal dalam mencetak generasi berakhlak mulia justru mencetak generasi dengan perilaku Liberal.

*Sistem kehidupan* *Islam*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *