Opini

Pemimpin Baru Dalam Bingkai Demokrasi Berkolerasi Dengan Kesejahteraan

129
×

Pemimpin Baru Dalam Bingkai Demokrasi Berkolerasi Dengan Kesejahteraan

Sebarkan artikel ini

Penulis; Miratul Hasanah

(Pemerhati masalah kebijakan publik)

Liputan6..com, Jakarta Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden kedelapan dan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-14 di Gedung Nusantara, kompleks parlemen (MPR/DPR/DPD RI), Senayan, Jakarta, pada Minggu (20/10/2024). Pelantikan Presiden Prabowo ini dihadiri oleh pejabat tinggi negara, mantan presiden/wakil presiden, tokoh-tokoh dalam negeri, serta sejumlah kepala negara/pemerintahan dan utusan asing, termasuk duta besar dari negara sahabat.Dan yang menjadi janji dari presiden terpilih adalah terkait dengan kebijakan pajak, pertumbuhan ekonomi dan sektor properti.

Antara harapan baru dan harapan palsu

Pemimpin baru, harapan baru. Itulah yang saat ini menjadi jargon ala demokrasi yang terus digaungkan untuk meninabobokkan kondisi masyarakat yang semakin hari semakin terjepit akibat ketidakpastian situasi ekonomi maupun kebejatan moralitas yang melanda kaum muda zaman now. Mulai dari kemiskinan, stunting, bullying, kekerasan terhadap perempuan dan anak, trafiking,terus mewarnai kehidupan masyarakat negeri ini. Belum lagi dengan mahalnya berbagai kebutuhan pokok yang berefek pada turunnya daya beli masyarakat secara umum. Belum lagi dengan mahalnya biaya di sektor pendidikan dan kesehatan yang ini hari semakin tidak terjangkau dan membuat masyarakat banyak yang apatis hingga mengantarkan banyak orang depresi yang berakhir pada kasus bunuh diri yang makin akut dan memprihatinkan. Apalagi dengan hutang Indonesia yang mencapai angka yang sangat fantastis.Seperti dilansir oleh JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mencatat posisi utang pemerintah pada akhir Agustus 2024 senilai Rp8.461,93 triliun. Laporan APBN Kita edisi September 2024 menyatakan rasio utang tersebut terhadap PDB adalah sebesar 38,49%.Kalau sudah demikian,mungkinkah janji manis yang diucapkan bisa terealisasi tanpa hambatan?

Demokrasi kapitalisme pemberi harapan palsu

Pergantian pemimpin dianggap sebagian orang sebagai harapan baru dengan adanya perubahan ke arah yang lebih baik. Oleh karena mereka beranggapan bahwasannya keberhasilan berada di dalam individu atau figur seorang pemimpin. Padahal selama sistem masih sama, yaitu demokrasi kapitalisme tidak akan mengalami perubahan. Pasalnya sistem yang diterapkan ini adalah sistem yang cacat sejak lahir, sistem rusak dan merusak. Berbagai problem didunia saat ini, adalah akibat buruk penerapan sistem ini. Berapa tidak, ketika kedaulatan diserahkan kepada manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *