Opini

Pembangunan Kota Bandung Mengandalkan Investasi, Amankah?

234
×

Pembangunan Kota Bandung Mengandalkan Investasi, Amankah?

Sebarkan artikel ini

Oleh : Sally Van

Kota Bandung yang dikenal Paris van Java terus menunjukkan daya tariknya sebagai kota dengan potensi investasi yang sangat besar. Dengan populasi lebih dari 2,5 juta jiwa, Kota Bandung menawarkan berbagai peluang investasi strategis, terutama dalam proyek-proyek infrastruktur melalui kerjasama dengan pemerintah kota maupun badan usaha milik daerah. Beberapa proyek yang dapat menjadi peluang bagi investor antara lain, PT Bandung Infra Investama: penyelenggaraan infrastruktur pasif telekomunikasi, proyek Kawasan Kiara Artha Park, proyek Lahan Derwati, revitalisasi Pasar Kosambi dan Pasar Kreatif atau Hallway Space, renovasi Pasar Cijerah, renovasi Pasar Palasari, UMKM fesyen, makanan, dan minuman. (jabar[dot]go[dot]id).

Kota Bandung bukan hanya memikat hati para pelancong, tapi juga investor dari berbagai negara. Terbukti pada tahun 2023 capaian investasi Kota Bandung tembus melampaui target. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin menyebutkan, dari target investasi Rp7,25 triliun, tercapai Rp8,54 triliun atau 117,79%. Realisasinya terdiri dari PMA sebanyak Rp4,176 triliun atau 48,91%dan PMDN sebesar Rp4,363 triliun atau 51,09%. Penanaman modal tersebut ada yang berasal dari kegiatan usaha sebanyak 12.342 proyek dan 12.946 tenaga kerja. Lima sektor investasi terbesar di Kota Bandung antara lain transportasi, gudang, dan telekomunikasi yang mencapai Rp3,8 triliun. Kedua, industri kimia dan farmasi mencapai Rp1,2 triliun. Ketiga, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran mencapai Rp736 miliar. Keempat, jasa lainnya Rp720 miliar. Terakhir, sektor hotel dan restoran mencapai Rp524 miliar. (bandung[dot]go[dot]id).

Selain Indonesia, ada 5 negara yang berinvestasi terbesar di Kota Bandung yakni Tiongkok, Singapura, Malaysia, dan Seychelles Afrika. Kemudian, ada 5 proyek investasi terbesar di Kota Bandung. Paling besar dicapai dari proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebanyak Rp2,2 triliun. Disusul proyek Bio Farma, XL Axiata, Indosat, dan Era Sukses Abadi. Di tahun 2024 ini target investasi di Kota Bandung sebesar Rp7,3 triliun.

Untuk memudahkan para investor beraktivitas dan menanam modal, Pemkot Bandung mengeluarkan dua peraturan daerah (Perda) khusus, yakni Perda nomor 5 tahun 2022 tentang Tata Ruang dan Perda nomor 4 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Penanaman Modal. Selain itu, Pemkot Bandung juga menghadirkan website Invest Bandung untuk melihat potensi dan peluang investasi di Kota Bandung.

Mengapa kota Bandung begitu mengandalkan pendanaan dengan modal investasi? Apakah pola investasi dinilai paling efektif dan menguntungkan semua pihak, serta tidak ada lagi sumber pembiayaan yang bisa diandalkan untuk menjalankan seluruh proyek di kota Bandung? Padahal pendanaan dengan modal investasi terlebih lagi investasi asing bukanlah pilihan aman tanpa masalah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *