Sungguh kasihan nasib para pekerja yang bisa jadi pekerjaan itu adalah mata pencaharian utama bagi mereka, namun terpaksa harus dihentikan. Semua ini terjadi karena abainya Negara dalam mengurusi rakyatnya, khususnya para kepala rumah tangga. Disisi lain angka pengangguran di Indonesia masih terbilang sangat tinggi, ditambah adanya PHK yang semakin menambah angka pengangguran terus meningkat. Walhasil, angka kejahatan dan kriminalitas akan semakin meningkat juga. Diantaranya pembegalan, pencurian, penghilangan nyawa orang, pinjol, dan penyakit mental semakin meningkat tajam. Akar masalah dari keadaan ini adalah adanya ide Sekuler-Kapitalis yang telah menancap kuat di benak masyarakat. Sekulerisme yang telah membuat lemahnya keimanan seseorang karena memisahkan peran agama dari kehidupan. Ditambah cara pandang Kapitalisme dari sisi kebahagiaan adalah meraup materi yang sebanyak-banyaknya, dengan kata lain jika tidak punya uang sama dengan tidak bahagia.
Berbeda halnya dengan Islam, sebagai agama yang sempurna dan mengatur seluruh aspek kehidupan dari mulai ekonomi, politik, sosial, pendidikan dan lain-lain. Negara akan menyediakan lapangan pekerjaan bagi semua kepala rumah tangga dengan gaji yang layak guna memudahkan mereka dalam memenuhi kewajibannya sebagai pencari nafkah. Disamping itu, sektor pendidikan, kesehatan dan keamanan telah difasilitasi oleh Negara secara cuma-cuma. Bahkan masalah pangan pun akan disediakan oleh Negara bagi mereka yang tidak mampu. Waalahu a’lam bii ash-shawwab.