Nusantaranews.net, Payakumbuh – Provinsi Sumatera Barat, yang dikenal sebagai salah satu daerah dengan kekayaan budaya dan sejarah yang kental di Indonesia, kini menghadapi wacana besar yang dapat mengubah peta administratifnya. Wacana pemindahan ibu kota provinsi ini menjadi topik hangat yang banyak dibicarakan oleh masyarakat dan pemerintahan daerah.
Saat ini, ibu kota provinsi berada di Padang, sebuah kota yang menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, dan pendidikan di Sumatera Barat. Namun, dengan berbagai pertimbangan, termasuk faktor keamanan dan risiko bencana, wacana untuk memindahkan ibu kota ke lokasi baru semakin menguat.
Sejarah Singkat dan Posisi Geografis Sumatera Barat
Sumatera Barat terletak di sepanjang Pesisir Barat Pulau Sumatera, mencakup bagian tengah dari rangkaian dataran tinggi Bukit Barisan yang membentang di sebelah timur, serta beberapa pulau di lepas pantainya, seperti Kepulauan Mentawai. Provinsi ini terkenal sebagai tanah asal suku Minangkabau yang mendiami wilayah dataran tinggi serta suku Mentawai yang mendiami kepulauan di barat Sumatera.
Sejarah Sumatera Barat tidak bisa dilepaskan dari masa kolonial Belanda, di mana wilayah ini dikenal dengan nama “Pesisir Barat Sumatera” dan menjadi salah satu pusat aktivitas politik dan ekonomi Hindia Belanda sejak abad ke-17. Wilayah ini terus mengalami perkembangan hingga mencapai statusnya saat ini, dengan berbagai perubahan administratif, terutama setelah masa kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1957, Sumatera Barat resmi menjadi provinsi yang terpisah dari Sumatera Tengah, bersama dengan Riau dan Jambi.
Ancaman Bencana dan Pertimbangan Pemindahan Ibu Kota
Padang, sebagai ibu kota provinsi saat ini, memang memiliki banyak keunggulan sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan. Namun, kota ini juga berada dalam wilayah yang rawan bencana alam, terutama gempa bumi dan tsunami. Ancaman bencana ini menjadi salah satu alasan utama di balik wacana pemindahan ibu kota Sumatera Barat ke lokasi yang lebih aman dan strategis.
Salah satu nama yang muncul sebagai kandidat kuat ibu kota baru adalah Payakumbuh, sebuah kota yang terletak di dataran tinggi Bukit Barisan. Letaknya yang strategis, jauh dari pesisir pantai, serta minim risiko bencana, membuat kota ini menjadi pilihan yang diusulkan oleh beberapa politisi dan tokoh masyarakat. Salah satunya adalah Muslim Nur, yang mengusulkan agar ibu kota Sumbar dipindahkan ke Payakumbuh. Ia menilai bahwa Payakumbuh memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai pusat pemerintahan baru dengan dukungan infrastruktur yang memadai serta posisi yang dekat dengan Provinsi Riau, salah satu pusat ekonomi utama di Sumatera.