Oleh : Nina Iryani S.Pd
Masih terjadi keterpurukan, penindasan, kehancuran dan kesulitan warga Palestina akibat gempuran Israel yang biadab.
Hujan rudal, berseliweran tank-tank baja dan bom bahkan mirisnya penembak jitu Israel menargetkan wanita hamil, perempuan dan anak-anak serta warga sipil hingga mayat bergeletakan tiada henti di tanah terberkati Palestina.
Sampai sekarang, negri-negri muslim masih sibuk dengan urusannya masing-masing memilih diam dan bungkam diam seribu bahasa tanpa bantuan berarti membela Palestina, belum ada bantuan senjata apalagi tentara kiriman negri-negri muslim untuk Palestina.
Masing-masing negri muslim masih sibuk dengan sekularisme, bahkan ada yang semakin sekuler dengan ajang Miss Universe, ada juga yang membangun kuil besar di negara nya padahal negri tersebut salah satu negri muslim terbanyak, bahkan ada juga yang sibuk membuat patung emas raja nya, membangun negrinya dengan mewah bahkan membuka pariwisata asing.
Rasa nasionalisme telah berhasil mengkotak-kotakan negeri muslim. Sistem kapitalisme-sekular yang diterapkan membuat sesama kaum muslim membiarkan saudara-saudara lain di Palestina dijajah puluhan tahun.
Bukankah kiblat pertama umat Islam Al-Aqso di Palestina? bukankah Islam mengajarkan sesama muslim adalah saudara? bukankah umat Islam harus bersatu melakukan amar makruf nahi mungkar?
Allah SWT berfirman:
“Maha suci Allah yang telah memperjuangkan hamba-Nya (nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqso yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sungguh Dia maha mendengar lagi maha melihat.”
(TQS Al-Isra ayat 1).
Allah SWT pun berfirman: