Opini

Palestina Membara, Dunia Diseru Akhiri Pembantai Durjana

285
×

Palestina Membara, Dunia Diseru Akhiri Pembantai Durjana

Sebarkan artikel ini

Oleh Sri Rahayu Lesmanawaty

(Aktivis Muslimah Peduli Generasi)

 

Agresi militer zionis yang membabi buta melakukan serangan udara pada Ahad (26/5/2024), mengakibatkan kebakaran 14 tenda pengungsi di distrik Tel Al-Sultan, Kota Rafah. Akibat serangan tersebut, 45 orang tewas dan 249 lainnya terluka. Dua hari setelahnya, tak puas mereka pun menembaki kamp pengungsi Al Mawasi, di sebelah barat Rafah, menewaskan sedikitnya 21 orang, termasuk 12 perempuan. Dunia Islam tak tahan lagi, bahkan dunia humanis pun juga menangis. Seruan “All Eyes on Rafah” pada akhirnya mengguncang dunia maya.

Entitas Yahudi penjajah bengis tak manusiawi memang sableng. Dihujat, dikecam, dikutuk, dan dituntut dunia agar diseret ke pengadilan internasional tertinggi, mereka bergeming dan tetap dableg. Dengan ketulian dan kegelapan hati serta jiwa raganya, mereka kembali melancarkan serangan pada Kamis (30/5/2024) yang menewaskan 12 orang.

76 tahun sudah zionis terus merampas tanah dan menyebarkan teror, membuat ratusan pos pemeriksaan, dan mencegah kehidupan menetap bagi warga Palestina. Delapan bulan sudah sudah sejak 7 Oktober 2023, genosida terjadi di depan mata. Selama 76 tahun terakhir, wajah buruk pendudukan brutal zionis yang tersingkap semakin tampak jelas dan saat ini telah umat sadar akan hal ini. Monster zionis nyata adanya. Tangan Amerika dan Eropa yang berlumuran darah tak bisa disembunyikan lagi. Sulit mencari kata yang tepat untuk gambarkan kebiadaban dan kebengisan zionis yang telah menewaskan lebih sari 36.171 warga Palestina dan melukai 81.420 lainnya. Entitas Yahudi telah mewujud sebagai penjahat yang paling jahat bahkan terjahat dari berbagai kejahatan yang ada di dunia.

*Nestapa Palestina Senyatanya Nestapa Dunia Islam*

Tidak puas membombadir Gaza di wilayah utara, entitas Yahudi lanjut menyisir jalur Gaza paling Selatan, yakni kota Rafah yang menjadi persinggahan terakhir warga Gaza untuk mengungsi. Rafah kota yang diklaim sebagai zona paling aman dari serangan militer zionis, dibombardir juga hingga tidak ada lagi tempat aman bagi warga Palestina, termasuk anak-anak dan kaum perempuannya. Bagai kota mati Gaza rata dengan tanah, reruntuhan bangunan bertumpukan dengan jenazah para syahid dan syahidah.

Di hadapan dunia zionis selalu berdalih bahwa serangan dilakukan untuk menghancurkan Hamas. Realitanya mereka membumihanguskan seluruh wilayah Gaza, menguasainya dan menyerang warga sipil, perempuan, orang tua, dan anak-anak yang tak berdaya.

Tak ubahnya masa sebelumnya. Muslim dan Kristen (yang telah tinggal di sana selama berabad-abad) yang diusir oleh kelompok teroris zionis (dikenal sebagai Peristiwa Nakba) sudah mewujudkan nestapa yang luar biasa. Umat Islam dan Kristen diusir dari rumah mereka, desa-desa dibakar. Penduduk laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang tidak bersalah dibantai oleh pemukim zionis yang datang dari Eropa untuk mengeklaim tanah tersebut sebagai milik mereka. Ribuan orang Yahudi dari seluruh dunia diberikan tanah milik orang lain. Palestina menjadi tempat penjajahan dan penindasan. Warga Palestina yang terpaksa pergi, tidak pernah diizinkan kembali.

Sungguh sekarang ini, Rafah membelalakkan mata dunia bahwa monster zionis itu nyata adanya membangkitkan umat Islam dari Maroko hingga semenanjung Melayu. Umat Islam dimobilisasi dan bergerak. Masyarakat dunia pun merespon. Gelombang aksi pro Palestina di berbagai belahan dunia makin meluas. Para mahasiswa dan akademisi turun ke jalan menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina. Mulai dari AS, Eropa, hingga Asia. Mereka menyeru dan menuntut agar pemerintah dunia mengambil tindakan tegas untuk menghentikan operasi militer zionis di Gaza.

Sejatinya saat ini, nestapa Palestina telah dirasa sebagai nestapa seluruh Dunia yang masih peka rasa dan jiwa. Nestapa Palestina telah membuka mata dan pikiran dunia bahwa kebiadaban entitas Yahudi sudah melebihi perilaku manusia bahkan binatang. Bagi seorang muslim, berpihak pada Palestina adalah wajib. Aqidah Islam telah menuntun keberpihakan tersebut. Aqidah menjadi turbo pendorong bagi setiap muslim untuk menyuarakan keberpihakan pada Palestina, menyerukan pembelaan terhadap Palestina, meneriakkan kebenaran tentang apa yang terjadi di Palestina, dan menyeru tentara-tentara muslim untuk berjihad memerangi dan menghancurkan kebengisan zionis Yahudi.

*Palestina Butuh Solusi Hakiki*

Firman Allah Ta’ala,

قَٰتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ ٱللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِينَ

“Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.”(Qs. At-Taubah:14)

Sudah banyak solusi yang ditawarkan untuk atasi nestapa di Palestina. Akan tetapi, semua tawaran itu hanya harapan palsu. Sama sekali tidak menyentuh akar persoalan Palestina. Solusi damai atau solusi dua negara tak mungkin diterima, karena tawaran ini menunjukkan pengakuan terhadap eksistensi zionis Yahudi, padahal mereka jelas-jelas menyakiti dan menggenosid Palestina.

Seperti apa yang disampaikan oleh Pak Prabowo beberapa waktu yang lalu dalam sesi Special Address pada forum The International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2024, Singapura, Sabtu (1/6/2024), solusi dua negara menjadi salah satu satu poin yang dinyatakannya. Terkait solusi ini sudah seharusnya masyarakat kritis. Solusi dua negara bukanlah solusi hakiki untuk Palestina, namun merupakan jebakan negara adidaya, khususnya Amerika. Tujuannya adalah dalam rangka melegitimasi keberadaan negara ilegal di bawah bendera zionis, sekaligus melegitimasi dan memperpanjang umur penjajahan negara-negara adidaya di bumi Palestina dan Timur Tengah pada umumnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *