Oleh : Feby Arfanti (Mahasiswa STAI Baubau)
Baru-baru ini telah terjadi serangan udara Israel di Beit Lahiya di Gaza yang menewaskan 87 warga sejak Sabtu malam.
Kementerian menambahkan 40 orang lainnya terluka dalam serangan di Kota Beit Lahiya, yang merupakan salah satu target pertama invasi darat Israel hampir setahun yang lalu.
Tercatat hingga saat ini, sejak 7 Oktober 2023, serangan militer Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 42.603 warga Palestina dan melukai 99.795 orang, kata kementerian kesehatan.
Jumlah korban tersebut termasuk 84 kematian dalam 24 jam sebelumnya, menurut kementerian.
Angka tersebut mungkin jauh lebih rendah dengan perkiraan 10.000 jenazah masih terkubur di antara puing-puing bangunan yang hancur di seluruh Jalur Gaza. (tempo.co/23/10/2024)
Menyuarakan kebebasan palestina ditengah sekat nasionalisme adalah hal yang tidak mungkin bisa menempatkan palestina pada kebebasan. Pasalnya kita lihat saja pada tetangganya Mesir di tengah-tengah saudaranya lagi kesusahan, membutuhkan pertolongan, mereka malah membangun tembok pemisah. Padahal Rasulullah Saw bersabda:”Muslim itu saudara bagi Muslim lainnya. Tidak boleh menzalimi dan tidak boleh membiarkan saudaranya itu di (dizalimi)”.(HR Muslim)
Tetapi apa yang kita lihat, seakan-akan tidak ada rasa iba dalam diri kaum muslim saat ini. Nasionalisme menjadikan kaum Muslim terpecah bahkan sulit untuk bersatu. Para pemimpin muslim pun tak punya daya untuk melakukan perlawanan dalam memerangi penjajah, tak mampu melindungi saudaranya yang ada di Palestina.