Oleh : Anna Ummu Maryam
Pegiat Literasi Peduli Negeri
Ketua DPR RI Puan Maharani membuka pertemuan Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) mendorong Parlemen IAPF untuk Kemerdekaan Palestina dan Hentikan Konflik Rusia-Ukraina Ketua DPR RI Puan Maharani membuka pertemuan Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Sementara, IAPF merupakan forum parlemen Indonesia dengan negara-negara Afrika yang digelar dalam rangkaian Forum Tingkat Tinggi (FTT) Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 dan High Level Forum on Multi Stakeholder (HLF MSP).
Puan dalam sambutannya menekankan beberapa aspek salah satunya dalam konteks kerja sama antar parlemen Indonesia dan Afrika harus memajukan nilai nilai demokrasi dan menghargai hak asasi manusia dengan menegakkan rule of law.
“Karenanya saya percaya, bahwa pertemuan IAPF ini harus dapat memberi nilai tambah dalam hubungan Negara-negara Afrika dengan Indonesia. Nilai tambah ini akan dicapai jika parlemen dapat memperkuat, dan tidak menduplikasi, kerja sama antar pemerintah,” kata dia.(TVOneNews.Com, 1/9/2024)
Hari ini semua orang sedang berfikir bagaimana menghentikan berkecamuknya perang dan banyaknya korban yang berjatuhan dari pihak sipil yang tidak melakukan kesalahan apapun. Tentu hal ini telah mengetuk hati nurani kita untuk peduli dan membantu mereka.
Namun pernahkan kita berfikir, mengapa konflik ini terus berlarut?. Apakah ada kekuatan besar yang bisa menghentikan keganasan ini?. Mengapa banyak negara bergabung namun belum belum berhasil menghentikan pertumpahan darah yang terus terjadi?.
Para tentara hanya berlatih dan diminta bertahan dari segala serangan. Seolah tidak berfungsi padahal mereka digaji sebagai pelindung. Ketangkasan mereka hanya dipamerkan dan diperlombakan saja. Senjata tak pernah digunakan dengan alasan menjaga perdamaian. Sungguh memalukan dan melukai hati nurani.
Mereka Pembohong
Sebuah negara bisa luluh lantak karena keegoisan yang tinggi. Mereka berperang tak seimbang untuk disebut pahlawan. Mereka membantai manusia seperti seekor lalat dan berpura-pura membantunya untuk bangkit lagi.
Kejadian ini akan terus terulang seiring kepentingan dan hawa nafsu akan kekuasaan dan keuntungan belum tercapai. Mengapa demikian?. Kita tak boleh lupa dengan prinsip dan azas suatu sistem negara yang ada didunia hari ini.