By : Farwa Azzahra
Persoalan kekerasan perempuan juga tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat biasa. Namun juga di kalangan aparatur sipil negara (ASN). Itu diungkapkan perwakilan Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Kaltim, Marliana. Di mana dari sejumlah kasus, banyak dari korban perempuan yang merupakan istri dari ASN cenderung tidak berani melapor. Karena khawatir akan memengaruhi nama baik keluarga dan berdampak pada jabatan suami.
“Sering kasus yang muncul di lingkungan ASN tidak selesai akibat korban tidak berani karena alasan memengaruhi jabatan hingga nafkah dari suami. Kekerasan ini biasa muncul akibat kasus perselingkuhan,” sebutnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Noryani Sorayalita menyebut Pemprov Kaltim telah melaksanakan program pencegahan perselingkuhan di lingkungan ASN. Salah satunya dengan mewajibkan memasang foto keluarga di tempat kerja. Sehingga bisa mengingatkan kepada ASN jika ada niat berselingkuh. Termasuk aturan pemberhentian kepada ASN yang terbukti berselingkuh.
“Untuk ASN perempuan yang terbukti berselingkuh akan segera divonis pemberhentian. Sayangnya ada pertimbangan lain untuk ASN laki-laki. Karena laki-laki atau suami dianggap sebagai tulang punggung keluarga. Jadi tidak langsung diberhentikan. Tetapi di sanksi penurunan jabatan, penundaan pangkat dan gaji berkala. Ini memang di sudut pandang perempuan belum berkeadilan,” ujarnya.
Dalam setiap instansi, pimpinan harus memiliki kepekaan terhadap potensi terjadinya perselingkuhan yang bisa berujung kekerasan. Dan mengusahakan mampu mendapat informasi tersebut sehingga bisa mengambil kebijakan yang menghilangkan kesempatan ASN untuk berselingkuh.
“Karena selingkuh terjadi karena ada kesempatan. Ada niat pun kalau tidak ada kesempatan tidak akan terjadi. Sebaliknya jika ada kesempatan, niat itu akan muncul,” ucapnya.
—
Solusikah?
—
Perselingkuhan banyak menimpa ASN dan ini tidak bisa dicegah hanya dengan memasang foto pasangan atau keluarga. Pergaulan bebas tanpa batas mewarnai lingkungan kerja saat ini. Belum lagi stimulus pakaian, media, dan dinas luar yang mengharuskan campur baur dan ikhtilat.
Manusia secara fitrah memang lahir bersama fitrahnya, salah satunya adalah naluri kasih sayang. Rasa cinta sesama lawan jenis itu adalah hal yang wajar, tetapi tidak dapat diumbar sebagimana hewan yang dapat megawini adik, kakak, bahkan ibunya.