Opini

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat Melemah, Dampak Sistem Sekuler

220
×

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat Melemah, Dampak Sistem Sekuler

Sebarkan artikel ini

Oleh : Nina Iryani S.Pd

 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah seiring meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran di Timur Tengah. Bila konflik berlarut-larut, sejumlah pakar hawatir akan muncul dampak berantai yang dapat mengguncang ekonomi Indonesia.

“Konflik Timur Tengah mengakibatkan ketidakpastian global. Menyebabkan investor menarik dana, dari aset-aset beresiko tinggi, terutama dari negara-negara berkembang. Termasuk Indonesia.” kata Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata.

“Dampak kenaikan harga barang impor dan pangan kemungkinan akan terasa cepat” kata Bhima Yudhistira, ekonomi dan direktur eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios).

Nilai tukar rupiah terus mengalami depresiasi hingga menyentuh Rp 16.280 pada Jum’at (19/04/2024). Saat pejabat AS menyebut sebuah rudal Israel telah menghantam Iran, merujuk data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, (JISDOR) Bank Indonesia.

JISDOR adalah kurs referensi harian yang digunakan untuk perdagangan mata uang asing.

Kurs rupiah per dollar AS lima tahun terakhir:

1. “The Fed atau bank central AS diperkirakan akan lebih lama mempertahankan suku bunga acuannya di level tinggi untuk meredam laju inflasi AS”, kata Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata.
2. Konflik Israel-Iran di Timur Tengah yang kian memanas. Yang dihawatirkan menggangu rantai pasok minyak global, terutama bila Iran memutuskan memblokade Selat Hormuz, yang kerap disebut sebagai jalur pengiriman minyak terpenting di dunia.

Satria Sambijantoro, Ekonomi Bahana Sekuritas, memperkirakan Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, masing-masing 25 basis poin di April dan Mei hingga menyentuh 6,5 persen.

Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar ini berakibat:

1. Indonesia dan dunia yang ketergantungan terhadap dolar AS akan semakin terpuruk dan sejumlah komoditas bahan pangan meningkat hingga laju inflasi meningkat.
2. Suku bunga bank naik bagi peminjam dana atau berhutang pada bank.
3. Kehidupan kita terus terpuruk selama masih bergantung pada AS dan sistem sekuler ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *