Opini

Negara Abai, Fasilitas Pendidikan Tidak Memadai

76
×

Negara Abai, Fasilitas Pendidikan Tidak Memadai

Sebarkan artikel ini

Oleh: Vita Ratna, S.Pd.

(Aktivis Muslimah)

Pendidikan adalah salah satu pilar utama kemajuan suatu bangsa. Namun, ironisnya, banyak sekolah di Indonesia yang kondisinya tidak layak untuk menunjang proses belajar-mengajar. Bangunan sekolah yang rusak, fasilitas yang minim, hingga infrastruktur yang membahayakan keselamatan siswa menjadi pemandangan yang memprihatinkan di berbagai daerah.

 

Data dari berbagai survei dan laporan menunjukkan bahwa ribuan sekolah di Indonesia berada dalam kondisi rusak. Mulai dari atap yang bocor, dinding yang retak, hingga meja dan kursi yang tidak memadai. Masalah ini tidak hanya terjadi di pelosok desa, tetapi juga di kawasan yang relatif dekat dengan pusat pemerintahan. Bahkan, seringkali siswa dan guru harus belajar dalam kondisi darurat karena gedung sekolah tidak aman.

 

Kondisi ini diperparah dengan minimnya fasilitas pendukung seperti laboratorium, perpustakaan, dan teknologi pendidikan. Banyak sekolah juga kekurangan akses air bersih dan sanitasi yang memadai, sehingga menimbulkan risiko kesehatan bagi siswa. Hal ini tentu saja berdampak buruk pada kualitas pendidikan dan kenyamanan belajar.

 

Abainya Negara atas Pendidikan Generasi

Fenomena ini mencerminkan lemahnya perhatian negara terhadap pendidikan generasi muda, yang seharusnya menjadi prioritas utama dalam pembangunan bangsa. Salah satu penyebab utama buruknya kondisi sekolah adalah lemahnya alokasi anggaran pendidikan. Meskipun dalam undang-undang disebutkan bahwa anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN, implementasinya sering kali tidak tepat sasaran. Sebagian besar anggaran terserap untuk kebutuhan administratif, sementara pembangunan infrastruktur pendidikan terabaikan.

 

Selain itu, kebijakan pendidikan sering kali tidak memprioritaskan daerah terpencil yang paling membutuhkan perhatian. Akibatnya, anak-anak di wilayah tersebut tidak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Ketimpangan ini mencerminkan abainya negara terhadap amanah mencerdaskan kehidupan bangsa.

 

Sikap abai ini bertentangan dengan konsep kepemimpinan dalam Islam, di mana pemimpin bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan rakyatnya, termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

Seorang imam (pemimpin) adalah pengurus rakyat, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan rakyatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)  

 

Dengan kata lain, pemimpin bertanggung jawab memastikan setiap rakyatnya mendapatkan hak pendidikan yang layak tanpa diskriminasi.

 

Dalam pandangan Islam, permasalahan ini memerlukan solusi mendasar yang sesuai dengan syariat Islam, yang mengedepankan tanggung jawab penuh negara dalam menjamin pendidikan generasi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *