Opini

Naluri Ibu Tergerus, Islam Menjaga Generasi Penerus

90
×

Naluri Ibu Tergerus, Islam Menjaga Generasi Penerus

Sebarkan artikel ini

Oleh: Izzah Saifanah

Dikutip dari situs kumparan (1/9), nasib pilu dialami seorang remaja perempuan di Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep. Dia dicabuli kepala sekolahnya berinisial J (41) yang juga seorang PNS. Mirisnya, pencabulan ini disetujui dan diketahui ibu kandungnya yang juga seorang PNS berinisial E.

Kasus yang membuat kita terperangah. Seorang ibu yang harusnya memiliki jiwa pelindung terhadap anak-anak, memiliki sifat kasih sayang dan lemah lembut tega merusak masa depan anak-anak generasi penerus. Sekularisme—memisahkan kehidupan dan agama—sukses menghilangkan fitrah keibuan. Keimanan yang memudar dalam diri serta ketakwaan yang tidak bersemayam pada tingkah laku adalah faktor terbesar penyebab sang ibu kehilangan kewarasan hingga tega mengabaikan kebaikan anaknya.

Kerusakan dalam kehidupan terjadi karena umat meninggalkan hukum Islam sebagai pedoman dan solusi kehidupan. Nilai Islam di tengah keluarga makin terkikis dan luntur. Di sisi lain, arus globalisasi yang sarat kapitalis dan liberalis terus menekan umat, hingga menggerus nilai Islam dalam tameng terkecil yaitu keluarga, tak terkecuali seorang ibu. Akibatnya, masalah tak berkurang, justru makin bertambah, dan tanpa kendali.

Islam merupakan akidah sahih yang memancarkan seperangkat aturan paripurna yang mampu menjaga fitrah, memuaskan akal, dan menenteramkan hati manusia. Dalam naungan Islam, niscaya fitrah kaum hawa dapat terjaga. Jika fitrah ibu terjaga maka lahirnya generasi terbaik bukanlah angan belaka.

Peran mulia perempuan sebagai ibu generasi, pengatur urusan rumah tangga, dan pendidik generasi niscaya akan terwujud secara ideal, andai akidah Islam dijadikan pondasi dalam kehidupan bernegara. Oleh karena itu, penting menerapkan Islam secara menyeluruh dalam seluruh aspek kehidupan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *