Opini

Motif dendam, Santri nekat bakar pengurus pondok pesantren, Islam kaffah menjadi solusi.

90
×

Motif dendam, Santri nekat bakar pengurus pondok pesantren, Islam kaffah menjadi solusi.

Sebarkan artikel ini

Nama : Anissa Pratiwi

Seorang santri berinisial FAZ (17) nekat membakar Adab Auli (19), yang merupakan pengurus pengajar pondok di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Pelaku mengaku dendam karena sering diejek oleh korban.
“(Pelaku) selama ini kerap di-bully oleh korban, sehingga menyimpan dendam,” kata Kanit Reskrim Polsek Hinai Iptu Sukma Atmajaya, Selasa (8/10/2024).

Sukma mengungkapkan peristiwa itu terjadi di Ponpes An Nur Desa Batu Melenggang, Kecamatan Hinai, Sabtu (5/10) sekira pukul 03.00 WIB. Korban dibakar saat tengah berada di salah satu kamar yang berada di dalam masjid ponpes itu.

Sukma mengatakan pelaku dijerat Pasal 187 KUHPidana. Dia menyebut bahwa motif pelaku membakar korban karena dendam sering diejek.

“(Pelaku) selama ini kerap di-bully oleh korban, sehingga menyimpan dendam,” jelasnya.

Dia mengatakan pelaku membakar kamar korban dengan menggunakan pertalite. Bensin itu dibeli oleh adik santri pelaku atas suruhan korban.

“Pelaku di hari sebelumnya sempat meminta tolong kepada adik santri lain untuk membeli BBM jenis pertalite yang kemudian sempat disimpan oleh pelaku beberapa hari sampai akhirnya digunakan untuk membakar korban,” jelasnya.

Sukma mengatakan korban mengalami luka bakar hingga 80 persen. Saat ini, korban dengan menjalani perawatan di RS Adam Malik Medan.

Perwira pertama polri itu mengatakan peristiwa itu terjadi di Ponpes An Nur Desa Batu Melenggang, Kecamatan Hinai, Sabtu (5/10) sekira pukul 03.00 WIB. Korban dibakar saat tengah berada di salah satu kamar yang berada di dalam masjid ponpes itu.

Awalnya, kata Sukma, salah satu santri di pesantren itu melihat seseorang diduga pelaku berlari dari dalam masjid menuju perkebunan kelapa sawit yang berada di sekitar pesantren. Merasa curiga, santri itu lalu masuk ke dalam masjid dan melihat kamar korban telah terbakar.

“Merasa curiga, selanjutnya saksi masuk ke masjid untuk melihat apa yang terjadi, berhubung ada orang yg tidak di kenal melarikan diri. Kemudian, saksi melihat kamar salah satu pengurus atau pengajar ponpes yg berada di dalam mesjid terbakar dan api sudah membesar,” sebutnya.

Sontak santri itu langsung berteriak meminta tolong. Tak lama, ada sejumlah santri yang berdatangan dan langsung berupaya memadamkan api.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *