Opini

Moderasi Beragama Menjauhkan Pelajar dari Islam Benarkah?

63
×

Moderasi Beragama Menjauhkan Pelajar dari Islam Benarkah?

Sebarkan artikel ini

Penulis Habibah Qolbhi

Beberapa istilah berhubungan dengan kata “moderasi”. “Moderasi” dalam bahasa Inggris berasal dari kata “moderasi”, yang berarti “sedang” atau “tidak berlebihan”. Juga ada kata moderator, yang berarti ketua (untuk pertemuan), pelerai, dan penengah (untuk perselisihan). Kata ini berasal dari kata Latin moderatio, yang berarti ke-sedang-an. “Moderasi” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menghindari kekerasan atau keekstreman. Kata ini berasal dari kata “moderat”, yang berarti sikap yang selalu menghindari perilaku atau pengungkapan yang ekstrem dan mengarah ke jalan tengah. “Moderator”,

Kata-kata moderasi inilah dianggap biasa saja oleh dikalangan ummat muslim sendiri, bahkan dikalangan pemuka ahli agama atau pendakwah menganggap toleransi agama, seperti ikut serta dalam mengucapkan selamat natal atau sejenis lainnya yang dilarang dalam islam dianggap biasa saja . seperti kemaren viral di media sosial seorang pendakwah bahkan ahli fiqih seorang hafis mencari persamaan isi injil dengan alqur’an di depan jamaah kaum muslimin yang hadir di dalam majlis tersebut.

Di telusri dari web bbc.com. Memang dalam islam ada pelajaran toleransi tetapi toleransi dalam islam tidak menyamakan dengan ajaran islam juga tidak ikut serta dalam kebiasaan non muslim. Bahkan pemerintah sendiri membiarkan dan mendukung pembangunan sekolah Kristen di sebuah desa yang mayoritas muslim. Meski telah menyetujui dan memberikan izin pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel, pemerintah daerah Kota Parepare, Sulawesi Selatan, melalui DPRD Parepare justru merekomendasikan penghentian pembangunan sekolah itu setelah mendapat penolakan dari sekelompok demonstran karena sekolah didirikan di tengah masyarakat berpenduduk masyoritas Muslim. Menurut Halili Hasan, Direktur Eksekutif Institut Setara, penolakan sekolah Kristen di Parepare menunjukkan bahwa toleransi terendah sekalipun belum terpenuhi di wilayah itu dan pemerintah setempat tidak boleh membiarkan hal itu terjadi. Pada Jumat, 6 Oktober, ada demonstrasi yang menunjukkan penolakan pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel di Kota Parepare. Mereka yang hadir dalam demonstrasi terdiri dari sekelompok warga dan ormas Islam.

Istilah intoleransi terus digaungkan di negeri ini. Seolah-olah negeri dengan penduduk mayoritas muslim ini sedang diancam oleh penyakit intolenransi. Parahnya, sering kali label intoleran ini disematkan pada umat Islam. Sementara di sisi lain perilaku intoleran yang nyata-nyata menghalangi umat Islam melaksanakan ajaran agamanya, para pelakunya tidak disebut intoleran. Pelarangan kerudung di Bali misalnya, atau pengrusakan masjid di Papua. Ini terjaadi karena definisi toleransi mengacu kepada definisi global/ padahal dalam islam jelas ada definisi sendiri, yang sudah dipraktekkan dengan baik ketika Daulah Islamiyyah tegak berdiri, dan dilanjutkan pada kekhilafahn berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *