Opini

Menjamurnya Penista Agama Dalam Sistem Demokrasi

207
×

Menjamurnya Penista Agama Dalam Sistem Demokrasi

Sebarkan artikel ini

Oleh : Ummu Najmi
(Ibu Rumah Tangga)

 

Berulangnya penistaan terhadap agama, yang hanya terjadi pada agama Islam tidak bisa dibendung dalam sistem demokrasi yaitu ulahnya Ghufron yang mengaku bisa bahasa semut dan mengaku telah menulis 500 kitab berbahasa Suryani , bahkan ia disebut-sebut merupakan “sang wali”, mengapa hal ini terjadi? Seharusnya negara dapat mencegah agar penistaan agama tidak terjadi terus menerus.

Sebagaimana diberitakan di media Suara Nasional, Mama Gufron yang mengaku seorang wali dan mengarang 500 kitab berbahasa Suryani serta bisa Bahasa semut telah menyebarkan kesesatan. “Saya lihat ajaran Mama Gufron di youtube. Isinya sesat, “kata aktivis Islam Farid Idris dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (19/6/2024).

Penyebab Munculnya Penista Agama

Sistem Demokrasi yang memuja kebebasan berpendapat dan berekspresi telah melahirkan para penista agama, mereka melegitimasi penistaan terhadap Islam. Kejadian ini sangat membahayakan karena dapat merusak akidah orang Islam yang tidak mempunyai pemahaman yang kuat terhadap agama yang akhirnya dapat menjerumuskan pada ajaran yang sesat.

Walaupun pada akhirnya para penista agama sebagian dari mereka ditangkap dan dipenjara tetapi hal itu tidak menjamin tidak akan ada lagi penista agama, namun pada faktanya tetap ada karena hukum yang ada tidak menjerakan para pelakunya. Jika penista agama ditindak tegas, ini berbenturan dengan HAM dan kebebasan berpendapat. Seharusnya ada ketegasan hukum bagi para penista agama tetapi pada saat ini peran negara sangat minimalis dalam menjaga agama bahkan cenderung pasif dan baru bertindak setelah umat Islam bergerak dan bersuara lantang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *