Oleh: Sarinah
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, bahwa pada tahun 2023 terdapat sekitar 9,9 juta pendidik usia muda usia 15-24 tahun, tanpa kegiatan atau youth not ineducation employment training (NEET) di Indonesia. Kebanyakan dari mereka adalah Gen Z yang seharusnya berada pada masa produktif.
Ada berbagai alasan yang membuat anak muda masuk kelompok NEET, seperti putus asa, disabilitas, kurangnya akses transportasi dan pendidikan, keterbatasan finansial, kewajiban berumah tangga dan lainnya. Pemerintah menilai, masih tingginya pengangguran pemuda membuat daya saing pemuda optimal. CNBN INDONESIA 15/5/2024.
Pemuda yang tidak bersekolah dianggap tidak produktif, karena potensinya tidak diperdayakan. Jumlah anak muda yang menganggur diterjemahkan sebagai resiko yang bisa menekan potensi pajak, kedepannya.
Penyebab NEET antara lain,
(1)pertumbuhan ekonomi yang rendah.
(2) pertumbuhan ekonomi yang lambat. membuat perusahaan enggan menciptakan lapangan pekerjaan baru. (3). Kesuaian kelulusan sekolah atau perguruan tinggi. (4). Inovasi-inovasi yang membuat proses produksi dan bisnis berjalan lebih efesien sehingga mengurangi tenaga kerja. (5). Globalisasi (negra yang dapat memproduksi) barang atau jasa secara efesien. CNBC INDONESIA 17/5/2024).
Kelima penyebab itu, mengonfirmasikan berlepas tangannya negara terhadap urusan penyiapan pekerjaan untuk masyarakat. Sistem ekonomi liberal telah menjadikan akar terhadap masalah pengangguran. Pada perusahaan-perusahaan, lapangan pekerjaan yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara malah diserahkan pada perusahaan-perusahaan, individu, atau swasta.