Opini

Melejitkan Pariwisata Agar Ekonomi Kian Mapan, Mampu Kah?

105
×

Melejitkan Pariwisata Agar Ekonomi Kian Mapan, Mampu Kah?

Sebarkan artikel ini

Oleh: Lisa Oka Rina
Pemerhati Kebijakan Publik

Meskipun pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mengalami perlambatan yang berdampak pada sepinya agenda-agenda besar pada masa Pemerintahan Prabowo Subianto, namun tak melunturkan semangat Kota Balikpapan untuk terus berkreasi. Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) tetap mengoptimalkan sektor ekonomi kreatif (ekraf) dan pariwisata. Hal itu dikatakan Kepala DPOP Balikpapan Cokorda Ratih Kusuma, saat pemberian bonus para atlet berprestasi, Senin (4/11/2024).

Salah satu jalinan kerjasama yang tengah gencar diperjuangkan adalah terciptanya pattern of tourism bersama yakni antara Bali, Balikpapan, dan IKN. DPOP Balikpapan telah menyiapkan sejumlah program wisata, yakni Susur Teluk Balikpapan dengan Kapal Pinisi, Wisata Mangrove, Hutan Lindung Sungai Wain, Glamping Forest City IKN, dan lain-lain. (KOMPAS.COM, 4/11/24).

Padahal kalau dilihat lebih mendalam, keputusan itu akan membuka jalan mulus kepada invasi budaya yang bertentangan dengan aqidah kita sebagai muslim, dan memberikan dampak sosial pada masyarakat, seperti paham dan suasan kehidupan permisif, hedonis, dan liberalis.

Di sisi lain, sektor pariwisata adalah sektor rapuh, yang tidak bisa dijadikan sandaran kuat perekonomian. Hal ini terbukti ketika wabah covid yang terjadi pada tahun 2019/2020, sektor pariwisata mendapat pukulan bertubi-tubi dan mematikan. Beberapa negara yang bergantung kepada sektor pariwisata pun, terpukul perekonomiannya akibat wabah tersebut. Padahal negeri kita ini banyak sumber daya alamnya, yang mampu menjadikan pengelolaan SDAE (Sumber Daya Alam dan Energi) sebagai sumber utama dan pertama bagi pendapatan negara.

Terlebih lagi, dorongan utama kebijakan ini adalah semata untuk meningkatkan pendapatan daerah. Padahal yang menjadi masalah utama adalah bagaimana bisa terdistribusikan harta/pendapatan tersebut kepada seluruh lapisan masyarakat, yang bisa dirasakan dengan terpenuhinya kebutuhan asasi mereka, yakni sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *