Oleh: Dhea Rahmah Artika, Amd.Keb
(Praktisi Kesehatan)
Dinas Kesehatan Kaltim tengah menyusun petunjuk teknis (juknis) program pemeriksaan kesehatan atau MCU gratis bagi warga yang berulang tahun. pasalnya mulai bulan Februari akhir atau diawal bulan Maret 2025 akan diberlakukan program pemeriksaan kesehatan atau medical check up (MCU) gratis bagi warga yang berulang tahun di Kalimantan Timur (Kaltim)
Pemeriksaan kesehatan atau MCU ini merupakan program pemerintah yang akan diberlakukan di seluruh Indonesia termasuk Kaltim. Sosialisasi yang dimaksudkan adalah melakukan pemberitahuan kepada setiap fasilitas kesehatan (faskes) baik puskesmas maupun klinik-klinik yang akan ditunjuk menjadi mitra tempat pemeriksaan kesehatan gratis.
*Kesehatan Gratis, Cukupkah Setahun Sekali?*
Masalah kesehatan di Indonesia hingga saat ini menjadi persoalan yang menarik untuk diperbincangkan. Baik tentang sistem pelayanan hingga aturan-aturan yang diberlakukan. Seperti berita yang baru-baru ini dicanangkan. Pemerintah Indonesia akan memberlakukan pemeriksaan gratis bagi siapapun yang sedang berulang tahun dihari saat pemeriksaan kesehatan dilakukan.
Tapi rancangan tersebut juga tidak berlaku sepenuhnya pada seluruh pemeriksaan kesehatan, terdapat kategori jenis pemeriksaan dan sasaran khusus. Pemeriksaan kesehatan yang digaungkan ini terkesan berusaha memperlihatkan kepedulian pada rakyat. Namun nyatanya hanya sesaat yang diberikan pada moment tertentu saja dan masih pilih-pilih dalam hal tindakan pemeriksaan yang ringan saja. Termasuk progam BPJS.
Saat ini kesehatan adalah gratis hanya sekedar mimpi dalam sistem kapitalisme. Dimana kapitalisme merupakan suatu paham yang berasas keuntungan materi saja. Segala bentuk aktivitasnya akan disandarkan dan dipertimbangkan kepada untung dan rugi. Sehingga yang tefikir biaya pendidikan sebagai tenaga medis yang mahal akhirnya menimbulkan niat yang salah ketika bekerja. Alih-alih untuk mengabdi dan memberikan pelayanan terbaik justru tujuan utamanya yaitu menghasilkan banyak uang guna mengembalikan modal.
Nyatanya masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhannya karena rumitnya aturan dan birokrasi yang ada sangat menyusahkan. Bahkan untuk menjangkau akses failitas kesehatan saja susah. Inilah bukti gagalnya pemerintah untuk mengurus rakyatnya dalam urusan penjaminan kesehatan.
Dengan hingar bingar rencana pemeriksaan dan MCU gratis tersebut ternyata hanya dicukupkan pada pemeriksaan. Lalu pertanyaanya bagaimana dengan tindak lanjut pengobatan dan tindakan perawatan? Jika masih betah dengan sistem ini jawabannya sudah bisa dipastikan akan diserahkan kembali kepada rakyatnya masing-masing.