Oleh : Novi syamila
Bulan Rabi’ul awal, atau disebut bulan maulid merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad saw. Menurut Al-A’llamah Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasani rahimahullah, Maulid nabi saw. Sesungguhnya jauh lebih agung dan lebih mulia dari pada dua hari raya umat islam, yakni idul fitri dan idhlul adha.
Ia menambahkan, “andai tak ada kelahiran Nabi Muhammad saw, tentu tidak akan pernah bi’tsah (pengutusan Muhammad saw. sebagai rasul kepada manusia). Tidak akan turun Al-qur’an, tidak akan ada peristiwa isra’mikraj, tidak akan ada hijrah, tidak akan ada kemenangan dalam perang badr, juga tidak akan ada penaklukan kota Makkah. Sebabnya, semua itu berkaitan dengan kelahiran(maulid) nabi Muhammad saw. Artinya, Maulid Nabi Muhammad saw. adalah sumber kebaikan yang sangat besar.”(Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasani, Hawla al-ihtifal bi Dzikr al-Mawlid an-Nabawi asy-syarifi, hlm.13).
Oleh karenanya, Rasulullah saw. Adalah satu-satunya pribadi yang wajib diteladani dalam segala hal, mulai dari ibadah, akhlak, sebagai panglima perang, dan juga sebagai kepala negara. Allah swt. Berfirman :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ ٢١.
Artinya : “Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.” (TQS. Al-Ahdzab/33:21).
Diantara keteladanan Nabi Muhammad saw. yang wajib ditiru adalah kepemimpinan beliau atas umat manusia. Rasulullah saw. bukan hanya pemimpin spiritual seperti halnya Paus di Vatikan, tetapi beliau adalah kepala negara Islam pertama. Beliau yang menyusun dan mengesahkan piagam madinah, mengangkat para wali/ gubernur, hakim, dan komandan perang, memimpin dan mengirim pasukan, mengatur perekonomian, juga mengirim utusan untuk menyampaikan dakwah islam ke berbagai kabila termasuk ke kekaisaran Romawi dan Persia.
Rasulullah saw. adalah pemimpin negara yang sukses. Dari beliau masi hidup sampai wafatnya, Islam menyebar dan meluas hingga diseluruh penjuru dunia. Bahkan sampai sekarang pengikutnya terus bertambah. Maka tidaklah aneh, jika kepemimpinan Rasulullah saw. mengundang pujian dari berbagai cendekiawan dan kaum Orientalis Barat, salah satu diantaranya Dr. Zuwaimer. Dia mengatakan dalam bukunya (Timur dan Tradisinya), “Tidak diragukan lagi bahwa Muhammad adalah pemimpin agama terbesar. Bisa juga dikatakan bahwa dia adalah seoramg reformis, mumpuni, fasih, pemberani, dan pemikir yang agung.
Berikut ini sejumlah karakter kepemimpinan Rasulullah saw. Yang wajib di teladani, diantaranya:
Pertama, Rasulullah saw. menerapkan syari’at Islam secara total. Tidak ada satupun perintah atau larangan Allah swt. Yang diabaikan. Setiap hukum Allah swt. turun, beliau langsung menerapkannya ditengah-tengah umat tanpa menunda atau mengurangi pelaksanaanya. Beliau juga tidak pernah mengambil ataupun menerapkan aturan lain selain syari’at islam dalam menjalankan pemerintahannya bahkan beliau menolak mentah-mentah ketika beliau diajak berkompromi dengan orang-orang Quraisy saat itu.
Kedua, Rasulullah saw. Memberlakukan dan menjalankan hukum secara adil. Tidak ada pengurangan atau pengistimewaan hukum kepada siapa pun bahkan kepada keluarga beliau sendiri. Jika bersalah, beliau tidak akan segan menjatuhkan sanksi pidana walau terhadap putri kesayanganya sendri, yakni Fatimah ra., sebagaimana sabda beliau :
وَايْمُ اللهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعَتْ يَدَهَا.
“Demi Allah, sungguh andai Fatimah binti Muhammad mencuri, maka aku sendiri yang akan memotong tangannya.”(HR. Al-Bukhari).