Oleh : Nur Khavidzah
Kesengsaraan anak- anak di Gaza merupakan tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung hingga saat ini. Anak- anak yang mestinya melakukan aktivitas sebagaimana anak-anak pada umumnya yakni bermain dan belajar, anak-anak di Gaza justru hidup di bawah bayang-bayang genosida, kebinasaan, dan kehancuran. Sungguh naas, sedari kecil mereka harus mengalami krisis makanan dan keterbatasan hidup.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menuturkan bahwa setiap jam satu anak tewas di Jalur Gaza akibat serangan brutal Israel.
“Setiap jam, satu anak tewas. Ini bukan sekadar angka. Ini adalah banyak nyawa yang terputus,” ungkap UNRWA. Antara News (25/12/2024).
Setidaknya, ada 14.500 anak Palestina telah meninggal dunia dalam serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza sejak 2023. UNRWA juga menyatakan, membunuh anak-anak Palestina di Gaza tidak dapat dibenarkan. Mereka yang selamat pun terluka secara fisik dan emosional. Tanpa akses ke pendidikan, menurut UNRWA, anak-anak Palestina di Gaza terpaksa mengais puing-puing bangunan. Mereka kehilangan nyawa, masa depan, dan terutama harapan.