Demikian pula kaum muslimin tidak bisa berharap pada kelompok milisi, seperti Hizbullah di Lebanon. Meskipun Hizbullah mengklaim memiliki gudang persenjataan yang besar dan didukung oleh Iran yang mempunyai senjata nuklir dan militer yang lebih besar ketimbang Zionis Yahudi, penjajahan Palestina tidak akan berakhir, sebab masalahnya baik Iran maupun Hizbullah, sama-sama tidak bekerja dan melayani kepentingan Islam dan umatnya tetapi bekerja dan melayani kepentingan negara-negara kafir penjajah khususnya Amerika. Maka, bisa dipastikan senjata milisi Hizbullah maupun negara Iran yang bisa menghancurkan entitas Israel tidak akan pernah diluncurkan.
Hal yang sama juga akan dilakukan negeri-negeri Muslim di sekitar Palestina. Negara-negara ini tidak bekerja dan melayani kepentingan Islam dan umatnya tetapi bekerja dan melayani kepentingan negara-negara kafir penjajah, diantaranya Inggris, Amerika, dan Perancis. Oleh karena itu, meski negara-negara tersebut mempunyai senjata nuklir dan militer yang lebih besar ketimbang Zionis Yahudi, tetap saja tidak digunakan untuk menyerang dan menghancurkan Zionis Yahudi.
Harus dipahami, bahwa saat ini negeri-negeri Muslim terpecah belah menjadi banyak negara dengan sekat-sekat nasionalisme, hal ini terjadi sejak runtuhnya Khilafah Islam tahun 1924 Masehi. Hal ini membuat persaudaraan Islam tidak terwujud dan negeri Muslim mencukupkan hanya dalam retorika dan hanya sedikit senjata. Walaupun sebenarnya mereka memiliki kemampuan yang jauh lebih besar dari yang ditunjukkan.
Muslim Palestina sejatinya membutuhkan kehadiran pasukan Muslim dari negeri-negeri Muslim untuk melawan penjajah Zionis Yahudi. Kehadiran tentara Muslim hanya akan terwujud ketika umat memiliki Khilafah sebagai pemersatu umat Islam yang berperan sebagai junnah (pelindung).
Perannya sebagai junnah ini, menjadikan Khilafah mengerahkan segala kemampuannya untuk menyelamatkan Muslim yang tertindas dan terjajah. Selain itu, Khilafah hanya bekerja dan melayani kepentingan Islam dan umatnya, bukan bekerja dan melayani kepentingan negara-negara kafir penjajah.
Jika ini semua telah diterapkan Khilafah, maka solusi hakiki dan permanen untuk menyelesaikan masalah Palestina ini sangat mudah. Namun, tegaknya Khilafah membutuhkan perjuangan dari seluruh kaum muslimin. Oleh karena itu, penting membangun kesadaran di tengah-tengah umat, bahwa masalah Palestina adalah eksistensi entitas Yahudi dan mereka hanya bisa dilawan dan ditaklukan dengan tegaknya Khilafah. Masihkah kita mengabaikan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menyatukan kaum muslimin dalam satu negara?
Wallahua’lam bi shawab.