Oleh : Ratih Ramadani, S.P.
(Praktisi Pendidikan)
Negeri ini masih sering dilanda bencana, mulai banjir, tanah longsor, gunung meletus, dll. Diberitakan sebelumnya,
Ribuan buruh dari berbagai daerah di Kaltim bersiap untuk menggelar aksi demonstrasi di Kota Samarinda pada Hari Buruh Internasional, 1 Mei 2024 mendatang. Aksi ini akan memusatkan perhatian pada tiga isu penting, yaitu hubungan kerja, pengupahan, dan jaminan sosial.
Menurut Ketua Federasi Serikat Pekerja Perkayuan dan Kehutanan (FSP Kahutindo) Penajam Paser Utara (PPU), Dedi Saidi, aksi demo ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi ketenagakerjaan di Kaltim, termasuk di PPU. “Tiga hal ini semua terjadi di seluruh Kaltim bahkan Indonesia, termasuk di PPU,” kata Dedi Saidi, Minggu (28/4).
Di kampus khususnya Unmul mengadakan konsolidasi terbuka berjudul “May Day: Workers of the World, Unite”.
Secara geografis, Indonesia merupakan negara dengan banyak potensi bencana, diantaranya banjir dan tanah longsor. Sadar dengan potensi wilayah ini, selayaknya negara memiliki keseriusan dalam penyelenggaraan mitigasi bencana, baik itu sebelum, ketika dan setelah bencana datang, agar resiko yang diakibatkan oleh banjir dan longsor tidak berakibat kerusakan yang sangat besar, hingga hilangnya nyawa. Meskipun bencana termasuk ketetapan Allah yang tidak dapat dipastikan kedatangannya, setidaknya manusia dapat memperkirakan dan memiliki alarm pertama menghadapi bencana alam.
Oleh karenanya, keberadaan mitigasi bencana sangat penting sebagai alat ukur awal membaca kebencanaan. Mitigasi bencana sendiri merupakan segala upaya untuk mengurangi risiko bencana. Program mitigasi bencana dapat dilakukan melalui pembangunan secara fisik maupun peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.