Opini

Kunjungan Influencer Dibalik Sengkarut Pembangunan IKN

623

Oleh: Supriatin S.E

(Aktivis dakwah)

Diberitakan lewat kanal travel.tempo.com/04/08/2024 disebutkan presiden joko widodo batal mengajak 500 relawan ke IKN alias ibu kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada awal Agustus ini.
Ternyata bukanlah batal hanya ditunda saja yang rencananya diawal bulan. Lalu diubah menjadi pertengahan bulan, disebabkan bertumburan dengan agenda lain. Sebelumya Presiden Joko Widodo sudah pernah mengajak influencer ke IKN.
Masih di canal yang sama, disebutkan juga bahwa “Ajakan Presiden Joko Widodo pada para influencer atau pesohor pemengaruh untuk melakukan kunjungan ke IKN alias Ibu Kota Nusantara menuai pro-kontra. Diketahui Jokowi didampingi sejumlah influencer untuk meresmikan jembatan Pulau Balang dan meninjau pembangunan jalan tol menuju IKN.

*Tidak efektif dan Efisien*

Sejumlah pengamat politik menilai, kehadiran influencer di IKN pada akhir pekan kemarin tidak begitu diperlukan.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Anggaran Politik sekaligus Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai mengajak artis, influencer, hingga 500 relawan ke IKN tersebut merupakan pemborosan uang negara.

“Iya, ini hanya menghambur-hamburkan duit negara alias hanya sebuah pemborosan anggaran negara. Presiden Jokowi dengan mengajak artis dan influencer, sejumlah 500 relawan hanya sebuah keputusasaan saja,” ujar Uchok kepada SINDOnews, Rabu (31/7/2024).

Dikatakan dalam media online (koran.tempo.co/05/08/2034) Para influencer yang diundang datang ke ibu kota baru itu justru menggaungkan IKN dalam kondisi yang berkebalikan dari pemberitaan selama ini. Mereka yang hadir di sana menampilkan seolah-olah IKN tak menghadapi masalah apa pun. Mereka kagum atas pembangunan yang sedang berlangsung dan menarasikan bahwa impian pemindahan ibu kota negara akan segera berjalan.

Kita tahu para pemengaruh yang diundang Presiden memiliki jutaan bahkan puluhan juta pengikut di media sosial. Lewat tindakan ini, Jokowi seolah-olah hendak mengatakan ia lebih percaya pada narasi yang dibuat oleh para influencer—karena bisa diarahkan—ketimbang berita yang dibuat media, terutama yang memiliki dimensi independen, kritis, cover both sides, check-recheck, dan lain-lain. Dari sini bisa dibilang IKN terancam gagal.

Solusi yang diambil presiden dengan menghadirkan para artis dan influencer tidaklah memberikan dampak kemajuan IKN, justru hanya membebani anggaran negara dan juga hanya sebagain pencitraan, sesuai dengan beberapa berita online yang sudah disebutkan diatas. Padahal banyak masalah yang dihadapi dalam IKN. contohnya target pembangunan yang tak tercapai, mundurnya ketua dan wakil ketua Otorita IKN, nihilnya minat investor asing di IKN, penyingkiran masyarakat adat, sulitnya air bersih, serta banyak masalah lainnya. Banyaknya masalah IKN serta solusi presiden ajak para arti ke IKN, menggambarkan bahwa kebijakan yang dilaksanakan tidak efektif dan efisien. Demikian pula influencer yang ikut pun seolah menutup mata atas semua persoalan pembangunan IKN.

Exit mobile version