Opini

Kunjungan Influencer Dibalik Sengkarut Pembangunan IKN

622
×

Kunjungan Influencer Dibalik Sengkarut Pembangunan IKN

Sebarkan artikel ini

*Sistem yang Rusak*
Hal ini wajar terjadi dalam sistem sekulerisme, kapitalisme. Anggaran negara diperoleh dari rakyat, tetapi uangnya dipakai untuk sesuatu yang tidak ada manfaatnya buat rakyat, hanya sebagai pencitraan. Nyatanya ketika kunjungan ke IKN, masyarakat yang terdampak pembangunan IKN tidak diikutsertakan. Negara sekulerime, kapitalisme abai terhadap kepentingan rakyat. Proyek IKN dibuat bukan untuk kepentingan rakyat melainkan untuk para kapitalisme. Diproyek ini, rakyak tidak diuntungkan, justru sebaliknya, buntung. banyaknya lahan yang dibabat, masyarakat yang tersingkirkan, sulitnya air bersih dll.

*Pembangunan dalam Sistem Islam*

Islam memandang bahwa pembangunan ditujukan untuk kepentingan umat. Sehingga membangun pun harus dengan memperhatikan umat serta dengan keridaan umat. Jangan sampai merugikan umat apalagi membahayakan dan mengambil hak umat. Pembangunan didalam islam akan memperhatikan permintaan riil, memperhatikan fasilitas publik, pertimbangan sosial, ekonomi dan lingkungan serta akan mengerahkan tugas perencana kota (planner) yang mumpuni. Dengan mempertimbangkan banyak hal, maka pembangunanpun akan bisa dilakukan, jika terdapat kendala maka akan bisa diselesaikan, karena sudah banyak persiapan yang sudah direncanakan. Yang paling penting adalah jangan sampai pembangunan merenggut hak rakyat. Sebagai contoh dimasa khalifah Umar bin Khatab, yang memberikan tulang bergaris tegak lurus kepada seorang yahudi yang mengadu, karena rumahnya mau digusur oleh gubernur mesir, Yaitu Amr bin Ash. Saat itu gubernur mesir berniat membuat masjid dengan menggusur rumah seorang yahudi. Namun tindakan itu diketahui oleh khalifah setelah adanya pengaduan dari yahudi tersebut. Setelah gubernur menerima tulang itu, gubernur mengurungkan niatnya menggusur rumah yahudi tersebut. Disini kita tau bahwa islam memang menjaga dan melindungi hak rakyar ataupun individu, sekalipun seorang non muslim.

*Influencer dalam Sistem Islam*

Didalam islam tidak ada influencer yang mau mengikuti kehendak seseorang untuk sebuah pencitraan. Karena influencer dalam sistem islam akan membentuk dengan sendirinya menjadi influencer yang independen. Memberitakan sesuatu sesuai dengan kenyataan dan tidak menutup nutupi sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta. Influencer dalam sistem islam, faham bahwa perbuatan dan ucapanya akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah. Sehingga akan berusaha menjadi influencer untuk meraih ridha Allah. Bukan ridha manusia untuk mendapatkan materi.

*Pemimpin Amanah*
Disisi lain pemimpin dalam islam haruslah memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sehingga ia takut kepada Allah jika menzalimi atau mengambil hak rakyat. Hal ini akan membuat pemimpin tidak menolak masukan atau aduan dari rakyat. Pemimpin seperti ini tidak akan mementingkan para pengusaha diatas kepentingan rakyatnya. Pemimpin yang takut pada Allah tidak memerlukan pencitraan, karena baginya menjadi pemimpin adalah amanah yang besar. Kalau bisapun dia tak mau menjadi pemimpin, karena besarnya amanah diemban seorang pemimpin.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kepemimpinan merupakan sebuah amanah, di mana kelak di hari kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan. Kecuali mereka yang melaksanakannya dengan cara baik, serta dapat menjalankan amanahnya sebagai pemimpin.” (HR Muslim). Wallahu A’lam Bishawab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *