Oleh Entin Hayatin
Aktivis Muslimah
Kriminalitas hari ini merajalela, bahkan perilakunya makin ganas dan sadis. Pembunuhan, penganiayaan dengan berbagai cara. Seperti halnya kasus pembacokan yang dilakukan oleh geng motor di wilayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada hari Minggu (5/5/2024) dini hari dengan korban berjumlah tujuh orang. Kasus serupa terjadi hampir di setiap wilayah dan selalu terulang dan menyebabkan banyak korban.
Kejadian pembacokan yang dilakukan oleh geng motor tersebut dibenarkan oleh Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cicalengka Kompol Deni Rusnandar. Beliau mengatakan bahwa polisi masih menyelidiki kasus pembacokan ini dan akan segera melakukan pemeriksaan terkait para pelakunya.
Kasus-kasus seperti ini memang kerap terjadi. Sungguh sangat mengerikan dan miris dirasa, karena pelakunya merupakan anak-anak remaja yang berafiliasi dengan sebuah geng motor ataupun kasus tawuran yang dilakukan oleh para siswa sekolah. Sepertinya mereka sudah tidak ada lagi rasa takut atau memikirkan bahaya atas apa yang mereka lakukan. Berbagai alasan atas tindakannya diantaranya mereka hanya meluapkan hawa nafsu, mengumbar rasa kepuasan jiwa, ataupun hanya sekedar gaya demi eksistensi diri.
Yang terjadi pada generasi di era digitalisasi ini adalah disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor media sosial. Longgarnya pengontrolan pada media sosial menyebabkan kemudahan untuk mengakses setiap konten, sehingga setiap kejadian mudah untuk publikasikan, hampir setiap berita yang ada di media cetak ataupun media sosial lainnya menyuguhkan perilaku kekerasan ataupun konten-konten unfaedah. Pada akhirnya segala apa yang dilihat ataupun didengar seolah menjadi role model bagi para generasi.
Saat ini manusia sudah tidak lagi mengedepankan akal sehatnya, mereka menjauhkan aturan agama dari kehidupan. Sehingga mereka menjalankan kehidupan ini sebebas-bebasnya, tidak ada lagi rasa takut kepada Allah Sang Pencipta alam semesta ini.