Opini

KETIDAKSERIUSAN NEGARA DALAM MENANGANI STUNTING

229
×

KETIDAKSERIUSAN NEGARA DALAM MENANGANI STUNTING

Sebarkan artikel ini

Oleh : Dini A. Supriyatin

Indonesia menempati urutan ke – 4 angka stunting tertinggi di dunia dan ke – 2 se Asia Tenggara. Sehingga masih menjadi permasalahan serius di negeri ini. Hingga detik ini pemerintah bahkan belum mampu menuntaskan persoalan stunting. Upaya yang di lakukan pun belum menunjukan penurunan angka yang signifikan.

Di wilayah Kabupaten Bandung sendiri angka stunting masih terbilang tinggi. Hingga jajaran Polresta Bandung pun turut andil dalam percepatan untuk menekan angka stunting di wilayah Kabupaten Bandung. Bersama dengan Kapolda Jabar, Irjen Pol Akhmad Wiyagus, hingga Bupati Bandung, Dadang Supriatna. Melakukan sosialisasi bahaya stunting di hadapan sekitar seribu ibu dan ratusan anak yang hadir di Lapangan Barujati, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Senin (13/5/2024).

Tidak hanya itu, jajaran Polresta Bandung pun membagikan makan siang bergizi, susu, hingga paket sembako kepada masyarakat yang hadir.

Upaya ini di lakukan untuk mendukung program pemerintah pusat dalam upaya merealisasikan generasi Indonesia Emas pada tahun 2045. Pemerintah Kabupaten Bandung pun secara khusus menyediakan anggaran sebesar Rp. 7 miliar untuk menangani masalah stunting di wilayahnya. Tapi apakah upaya – upaya tersebut efektif ??

Indonesia dengan kekayaan alamnya yang melimpah, akan mampu mengatasi masalah stunting apabila SDA nya tidak salah sistem pengurusannya. Tetapi negara dengan sistem ekonomi kapitalis akan sulit menuntaskan persoalan ini. Karena kebijakan – kebijakan yang lahir membuat SDA di kelola dan di kuasai oleh individu dan asing. Meskipun berbagai upaya telah banyak di lakukan oleh pemerintah di antaranya menggelontorkan dana yang cukup besar, tetapi pada faktanya persoalan ini tidak ada ujungnya karena bukan akar permasalahnnya yang di selesaikan.

Masalah kemiskinan masih menjadi penyebab utama. Masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi. Apalagi saat ini banyak terjadi PHK yang menimpa ribuan karyawan sejak 2023 lalu. Alhasil banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan akhirnya sulit untuk memenuhi kebutuhan pangan. Di tambah harga – harga kebutuhan pokok yang kian melambung menambah deretan panjang penderitaan rakyat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *