Opini

Kelaparan Dimana-Mana, Bukti Nyata Pengagungan Kapitalisme

173
×

Kelaparan Dimana-Mana, Bukti Nyata Pengagungan Kapitalisme

Sebarkan artikel ini

Oleh: Zuliyama S. Pd.
(Relawan Opini)

Berdasarkan laporan Organisasi Pangan Dunia atau FAO yang berada di bawah naungan PBB bertajuk Global Report on Food Crises 2024, tercatat sebanyak 282 juta orang di 59 negara mengalami tingkat kelaparan akut yang tinggi pada 2023. Jumlah orang kelaparan pada 2023 meningkat sebanyak 24 juta orang dari tahun sebelumnya. “Krisis ini menuntut tanggapan segera. Menggunakan data dalam laporan ini untuk mengubah sistem pangan dan mengatasi penyebab kerawanan pangan dan kekurangan gizi akan sangat penting” kata Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB di website FAO.org (cnbcindonesia.com 4/5/2024).

Selain itu, dilansir dari antaranews.com (25/4/2024) bahwa jumlah penduduk dunia yang berada di ambang kelaparan juga meningkat menjadi lebih dari 700.000 orang pada tahun lalu, hampir dua kali lipat dari angka yang tercatat pada 2022. Badan PBB itu pun menyerukan “Respons darurat.”

Kapitalisme, Dalang Dibalik Ancaman Kelaparan Global

Menurut International Rescue commitee, penyebab utama maraknya kelaparan pada berbagai negara meliputi beberapa hal. Pertama, kurangnya bantuan kemanusiaan yang memadai. Kelaparan adalah bentuk kekurangan pangan yang parah yang dapat dicegah melalui respons terkoordinasi dari organisasi bantuan, pemerintah dan entitas internasional. Kedua, kekeringan dan kegagalan panen. Kekeringan semakin sering terjadi. Afrika Timur sebagai contoh negara yang mengalami kegagalan hujan selama lima kali berturut-turut yang menyebabkan meluasnya kekurangan pangan. Ketiga, perubahan iklim. Kekeringan dan kegagalan panen sering kali disebabkan oleh kondisi iklim dan cuaca. Peningkatan suhu global mungkin berkontribusi terhadap kondisi yang lebih kering dan rendahnya curah hujan yang menyebabkan kekeringan dan kegagalan panen sehingga menyebabkan kekurangan pangan. Keempat, konflik dan politik. PBB mengatakan bahwa konflik dan kekerasan adalah penyebab utama kekurangan gizi dan kelaparan. Salah satu contohnya adalah perang di Ukraina yang berdampak pada pasokan biji-bijian global termasuk negara-negara Afrika Timur yang sudah menghadapi kekurangan pangan (rescue.org, 19/8/2022).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *