Oleh : Siti Rani Nurani
Pendidikan tentu saja harus didukung dengan berbagai sarana dan prasarana, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Bukan hanya jumlah siswa yang banyak, sekolah yang bagus, guru yang kompeten tetapi sarana-sarana lain juga harus mendukung ke arah keberhasilan suatu pendidikan.
Jika kita melihat fakta saat ini dengan berbagai kebijakan terhadap jalannya proses belajar mengajar tentu banyak hal-hal yang harus diperhatikan diluar sarana dan prasarana yang ada di sekolah, misalnya terkait akses jalan menuju sekolah, jika jalannya rusak tentu berimbas pada keinginan / minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya berkurang dan lebih memilih sekolah yang akses jalannya lebih baik walaupun jarak sekolahnya jauh.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) biasanya selalu ramai, apalagi untuk sekolah dasar. Baik orang tua atau murid baru diawal mulai sekolah selalu ramai.
Namun, hal tersebut tidak nampak di SDN Cikapundung 1, Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Sejak hari pertama MPLS, sekolah terlihat biasa saja tanpa ada keramaian berarti seperti di sekolah-sekolah lain.(AYOBANDUNG.COM)
SDN Cikapundung 1 memang berada di tengah perbukitan, pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024, sekolah ini hanya diminati oleh 15 siswa. Sehingga MPLS yang digelar pun tidak terlalu hingar-bingar seperti Sekolah lain
Fakta tersebut diatas tentu saja tidak bisa disepelekan dan harus diperhatikan oleh Instansi / pemerintah terkait demi terlaksananya kemajuan pendidikan. Hal tersebut memerlukan solusi dan penanganan yang cepat dan tepat.
Jalan rusak menyebabkan bahaya bagi pengguna jalan, tetapi pemerintah belum juga memberikan perhatian serius terhadap masalah ini.
Hal tersebut menunjukkan pemerintah abai dalam menangani akses jalan bagi masyarakat. Semua itu akan terus terjadi selama negara menerapkan sistem kehidupan kapitalisme yang melahirkan konsep good governance sehingga membuat negara beralih fungsi sebagai pelayan korporasi. Jalan yang menghasilkan cuan lebih diutamakan dibangun, seperti jalan tol untuk memuluskan korporasi daripada jalan rusak yang sangat dibutuhkan rakyat tetap diabaikan pemerintah.
Dalam negara kapitalisme, negara lebih memilih dan berpihak kepada korporasi karena tujuannya mengambil keuntungan bukan sebagai pengurus rakyat.
Sistem kapitalisme, menyebabkan fungsi negara mandul dan abai dari melayani publik, khususnya menyediakan infrastruktur jalan yang nyaman.