Opini

Kasus Perceraian Tinggi, Kerapuhan Keluarga Tampak dalam Sistem Kapitalis

339
×

Kasus Perceraian Tinggi, Kerapuhan Keluarga Tampak dalam Sistem Kapitalis

Sebarkan artikel ini

Begitulah kondisi mayoritas rakyat di negeri kaya SDA ini akibat salah sistem dan salah kelola. Sistem kapitalisme yang diterapkan telah meniscayakan pengelolaan SDA dikuasakan kepada swasta dan asing. Alhasil, tidak jarang korupsi di bidang pengelolaan SDA mencapai ratusan triliun.
Ditambah hanya warga yang memiliki kemampuan akses ekonomi yang mendapatkan kesejahteraan, sedangkan keluarga miskin sulit mendapatkan segala kebutuhannya, bahkan kebutuhan dasar (primer) sekalipun. Kapitalisme inilah penyebab utama kemiskinan sistemis di Indonesia yang notabene kaya SDA.

Selain kapitalisme, liberalisme juga menjadi problem besar negara. Gaya hidup bebas menjadikan seseorang mudah melakukan perselingkuhan hingga merusak rumah tangga. Kesulitan ekonomi akibat penerapan kapitalisme dan perselingkuhan akibat liberalisme akhirnya mendorong terjadinya KDRT. Liberalisme juga menyebabkan remaja melakukan pergaulan bebas yang berujung perzinahan yang menjadi penyebab angka pernikahan dini terus meningkat.
Mencermati penyebab problem keluarga tersebut, bimwin yang diharapkan mampu mencegah terjadinya problem keluarga Indonesia dan mencegah stunting, jelas jauh panggang dari api.

===
Islam Menjadi Jawaban
===

Perkawinan adalah bagian dari ibadah yang telah diatur secara detail. Hak dan kewajiban masing-masing pasangan telah ditentukan oleh syariat Islam. Sebagai bagian dari syariat Islam, perkawinan dan berbagai hukum yang lahir darinya akan diajarkan dalam kurikulum pendidikan sehingga siapa pun akan mempelajarinya sebagai bagian kewajiban thalabul ilmi.

Pendidikan dalam Islam akan membentuk pribadi generasi yang berkepribadian Islam. Pola pikir dan pola jiwanya akan terbentuk dengan pola Islam sehingga ketika kelak menikah, mereka akan mengetahui hak dan kewajibannya dan berkomitmen kuat untuk menerapkannya.

Secara praktis, negara bersistemkan Islam akan mewujudkan kesejahteraan bagi semua rakyat. Islam mewajibkan negara menjamin pemenuhan semua kebutuhan setiap individu rakyat tanpa terkecuali. Islam juga mewajibkan negara menyediakan berbagai layanan yang dibutuhkan rakyat, seperti pendidikan, kesehatan, keamanan, dan semua kebutuhan komunal lainnya.

Islam pun mewajibkan negara untuk menyediakan lapangan pekerjaan kepada setiap laki-laki dewasa sampai mereka mampu untuk menafkahi diri dan keluarganya. Bahkan, negara akan memberikan modal kepada rakyatnya tanpa riba, agar memiliki usaha untuk mendapatkan harta.

Islam tidak akan membiarkan keluarga mewujudkan kesejahteraan secara mandiri, melainkan akan secara sistemis menjadi tugas negara. Dengan mekanisme ini, keluarga sakinah dan sejahtera akan mudah terwujud dan stunting akan sulit dijumpai karena kebutuhan gizi ibu hamil dan anak-anak akan tercukupi.

Sangat mudah bagi negara membiayai semua kebutuhan tersebut dengan sumber dana dari hasil pengelolaan SDA secara mandiri, seperti hasil pengelolaan tanah kharaj, jizyah, fai, dan ganimah. Negara akan mengelola harta negara tersebut dalam baitulmal. Kemudahan ini karena negara dalam Islam menerapkan sistem ekonomi Islam yang menyejahterakan.

Selain itu, negara akan melarang semua aktivitas yang menjadi cermin kebebasan (liberalisme) sehingga kehormatan setiap individu muslim akan terjaga. Pergaulan bebas dan semua pintu yang mengarah ke sana akan ditutup rapat sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya perzinaan yang mengakibatkan hancurnya pernikahan atau perkawinan dini akibat hamil di luar nikah, sebagaimana banyak kasus yang terjadi saat ini.

Sebaliknya, selama negara masih mengadopsi sistem kapitalisme dan liberalisme, jangan harap keluarga akan sakinah dan sejahtera. Hanya dengan syariat Islam, keluarga akan terjadi dari kehancuran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *