Opini

Jerat Riba Menyasar Lansia

76
×

Jerat Riba Menyasar Lansia

Sebarkan artikel ini

Oleh Rizki Ika Sahana( Aktivis Muslimah)

Upaya pemberdayaan masyarakat menjadi tren isu yang mengemuka di tengah kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan belakangan ini. Salah satu bentuk yang paling populer adalah membuka peluang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan dana pinjaman.

Di Bekasi, nasabah PNM Mekaar melibatkan nenek-nenek setempat dalam bisnis kerupuk kencur (tribunnews, 27 Oktober 2024). Inisiatif ini dinilai tidak hanya meningkatkan perekonomian lokal, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para lansia untuk berkontribusi secara produktif.

Dana yang digelontorkan untuk program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) pun tidak sedikit. Pada bulan Februari lalu saja, mencapai Rp4,3 triliun lebih. Modal ini adalah pinjaman yang diperuntukkan bagi perempuan prasejahtera pelaku UMKM di Bekasi. Direktur Utama Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi menyebutkan, dana tersebut diserap oleh 78.856 nasabah di Kota Bekasi serta 183.455 nasabah di Kabupaten Bekasi.

Faktanya, pada usia lanjut manusia akan mengalami banyak keterbatasan fisik yang disebabkan oleh penurunan fungsi organ. Hal ini dapat membatasi kemampuannya untuk terlibat dalam pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik.

Belum lagi masalah kesehatan yang sangat umum terjadi di kalangan lansia. Ini dapat mengganggu bahkan menghalangi mereka bekerja secara penuh waktu atau bekerja pada pekerjaan yang menuntut target-target khusus.

Selain itu, Lansia juga dimungkinkan kesulitan mengakses pelatihan atau pendidikan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja modern. Hal ini tentu saja akan menyulitkan mereka untuk beradaptasi.

Karena itu, tanggung jawab terhadap kesejahteraan lansia khususnya nenek-nenek, adalah aspek penting yang seharusnya diemban oleh negara. Sehingga keterlibatan lansia secara langsung dalam masalah perekonomian, seharusnya tak menjadi prioritas bahkan sama sekali tidak dituntut.

Berbeda dengan realita hari ini. Dalam sistem ekonomi kapitalis, lansia justru sering dilibatkan semata demi mengedepankan kepentingan para oligarki.

Bayangkan, pinjaman modal dengan bunga atau riba, bukan memberi solusi, tapi malah menambah beban para lansia yang sebagiannya adalah nenek-nenek. Sebaliknya, pemilik modal akan meraup keuntungn besar tanpa harus bersusah payah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *