Oleh : Salma Hajviani
Sebanyak 50 warga Kecamatan Mandalajati juga dikukuhkan menjadi pengurus di Kampung Siaga Bencana. Mereka akan mengemban tanggung jawab semacam divisi, antara lain: evakuasi, dapur umum, logistik, hunian sementara.
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyampaikan apresiasi dan menitipkan kepada seluruh elemen agar memaksimalkan peran Kampung Siaga Bencana Kecamatan Mandalajati sebagai laboratorium untuk nantinya dipelajari seluruh kecamatan di Kota Bandung.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Soni Bakhtiyar menyebutkan, Kampung Siaga Bencana merupakan paradigma baru yang berorientasi pada mitigasi kesiapsiagaan bencana. (bandung[dot]go[dot]id 13/07/2024)
Ia mengatakan, terbentuknya Kampung Siaga Bencana Kecamatan Mandalajati bisa membuat Jejaring Siaga Bencana berbasis masyarakat dan memperkuat interaksi sosial anggota masyarakat.
KSB (KAMPUNG SIAGA BENCANA) merupakan program nasional yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. KSB adalah wadah formal penanggulangan bencana berbasis masyarakat di wilayah/tempat untuk program penanggulangan bencana.
Maksud dibentuknya KSB adalah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana dengan cara menyelenggarakan kegiatan penanggulangan bencana berbasis melalui pemanfaatan sumber daya alam dan manusia yang ada di lingkungan setempat. (dinsosjogja 4/12/23)
Sayangnya dengan adanya program ini telah meniadakan peran serta dari pihak negara.
Pemerintah seolah lepas tangan atas penanggulangan bencana. Padahal kebencanaan merupakan kewajiban negara untuk mengantisipasi, mengatasi dan menanggulangi. Negara mampu membuat sistem dalam upaya penanggulangan bencana yang terbagi menjadi tiga hal yakni pencegahan, tanggap darurat serta pemulihan. Dengan adanya Kampung Siaga Bencana, rakyat dituntut untuk bisa mandiri dan tidak berpangku tangan pada negara.