Nusantaranews, – Hari yang dinantikan para guru dengan kecemasan akhirnya tiba. Tanah Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) yang merupakan asset dari pemerintah Provinsi Sumatera Barat di kawasan Kecamatan Kuranji Kota Padang dan telah lama diperjuangkan oleh puluhan guru pertanian akhirnya dieksekusi.
Di tengah suasana yang penuh duka, guru-guru yang selama ini setia mengabdi tersebut, harus menerima kenyataan pahit. Suasana lapangan dipenuhi isak tangis saat mereka mengumpulkan sisa barang yang masih bisa diselamatkan.
“Kemana kami akan pergi, Pak. Berbagai upaya telah mereka lakukan
Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang telah berdiri selama puluhan tahun, memberikan kontribusi besar dalam bidang pertanian di daerah Sumatera Barat. Tanah tempat berdirinya SPMA merupakan asset pemerintah ini bukan hanya sekadar lahan fisik, tetapi juga simbol perjuangan dan dedikasi para guru dan siswa dalam memajukan sektor pertanian.
Namun, selama beberapa tahun terakhir, status kepemilikan tanah SPMA menjadi masalah serius, di saat ada pihak ketiga yang mengklaim hak atas lahan tersebut. Para guru dan pengelola SPMA berjuang keras untuk mempertahankan tanah tersebut. Namun harapan tersebut buyar, saat puluhan aparat pengamanan dan juru sita Pengadilan Negeri Padang, melakukan tugasnya dilapangan.