Opini

Investasi Sarana Hiburan, Hedonisme Menggeliat

99
×

Investasi Sarana Hiburan, Hedonisme Menggeliat

Sebarkan artikel ini

Oleh : Siti Hadijah SPdi
Pengamat Kebijakan Publik

Menyasar ke sektor hiburan , 16 bos tambang merencanakan pembangunan Taman Safari di IKN Nusantara.

Sebagaimana konsep IKN sebagai green city , sejumlah bos tambang memiliki minat investor di bidang hiburan seperti them park yang berbentuk Taman Safari.

Punya konsep baru seperti IKN Nusantara, 16 bos tambang yang terdiri dari PT Kaltim Prima Coal ( KPC ), PT Arutmin Indonesia, PT Kideco Jaya Agung, PT Tanito Harum Nickel, PT Multi Harapan Utama (MHU ) dan lainnya memiliki minat investor di IKN.

Hal tersebut dibenarkan oleh Boy Thohir selaku Direktur Utama Adaro Energi Garibaldi. Ia mengungkapkan bahwa sebanyak 16 pengusaha tersebut telah menemui Presiden Jokowi beberapa waktu lalu untuk menyampaikan minat investasi di IKN . ( AYOBANDUNG.COM , 17/10/2024 ).

Jumlah penduduk kelas menengah pada 2024 mengalami penurunan dari 57,33 juta menjadi 47,85 juta jiwa.36,89% diantaranya di dominasi generasi Z dan generasi Alpha. Jika melihat komposisi pengeluaran di kelas menengah, mereka paling banyak mengeluarkan uang untuk makan, pesta dan hiburan. Yang menjadi pertanyaan di tengah kenaikan kebutuhan hidup, sedang pendapatan rata-rata hanya naik 1,5 % per tahun,mengapa pengeluaran untuk pesta dan hiburan justru meningkat ?

Hedonisme Menggeliat

Fakta pengeluaran untuk pesta dan hiburan yang meningkat di kalangan kelompok menengah, utamanya generasi Z dan Alpha, sebenarnya menginformasikan dua hal :

Pertama, kehidupan untuk pesta di kalangan generasi muda tampaknya kian menggeliat seiring berkembangnya era digitalisasi, jenis dan bentuk hiburan atau pesta makin beragam. Dahulu konten-konten tentang tempat wisata, hiburan, tempat makan, atau kafe tidak terlalu familiar, tetapi saat ini kita menjumpai banyak tempat wisata dan hiburan yang memanfaatkan media sosial untuk mengiklankan diri sebagai pilihan bagi generasi muda menghilangkan penat dan melupakan masalah hidup yang mendera.

Sebagian besar generasi muda saat ini telah menjadikan kehidupan hedonis dan budaya konsumtif sebagai gaya hidup dan kebiasaan. Peleburan menjadi tujuan hidup. Mereka menganggap hidup hanya sekali, sangat rugi jika tidak dinikmati dengan kesenangan materi.

Kedua, Generasi Z yang merupakan tumpuan masa depan dan generasi emas 2045 masih di bayangi masalah kesehatan mental. Hasil survei peneliti FKKMK-UGM dengan The University of Queensland, Australia, dan Johns Hopkin, Bloomberg School of Public Health, Amerika Serikat menyebutkan bahwa gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang paling banyak di alami oleh pemuda, jumlah kasusnya mencapai 26,7 % . Gangguan kecemasan, banyak pikiran, dan berbagai masalah yang melanda biasanya dialihkan dengan kegiatan yang sifatnya bersenang-senang, seperti mengunjungi tempat wisata, jalan-jalan, kulineran atau menongkrong di kafe sepanjang hari. Inilah salah satu alasan yang memungkinkan pengeluaran meningkat pada aspek hiburan dan pesta.

Kelompok kelas menengah lebih memilih menghabiskan uang untuk kesenangan pribadi, seperti menghibur diri dengan pesta dan sejenisnya untuk sekedar melepaskan diri dari lemahnya bekerja dan beban ekonomi yang dipikulnya. Secara logis , jika pendapatan kelas menengah rata-rata hanya naik 1,5% per tahun, sedangkan pengeluaran rumah tangga atau kebutuhan hidup makin banyak, mestinya pengeluaran untuk pesta dan hiburan juga turut berkurang.

Namun faktanya, tidak demikian. Di tengah liputan ekonomi yang kian mencekik, pengeluaran kelas menengah untuk pesta dan hiburan malah naik. Artinya, beratnya beban ekonomi dan aneka masalah yang dihadapi membuat masyarakat yang berkategori kelas menengah mencari kesenangan sesaat agar tidak stres dan depresi. Pengeluaran pesta dan hiburan meningkat berkaitan dengan kehidupan hedonis kapitalistik dan konsumtif yang banyak menghinggapi generasi muda.

Sistem Kapitalisme

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *